Ditengah Pandemi Covid-19 ini, banyak oknum-oknum yang mencari keuntungan pribadi, sehingga merugikan kita sebagai konsumen.
Atas nama aplikasi mereka memainkan berbagai cara untuk merusak dan mencuri data pribadi, menyebarkan serangan virus dan gangguan akses terhadap layanan elektronik demi kepentingan semata.
Berdasarkan penelitian Microsoft dan Frost & Sullivan pada 2018 total kerugian akibat serangan siber di Indonesia 34,2 miliar dollar Amerika atau lebih dari Rp. 400 triliun. Dalam situs web Microsoft Indonesia pada 24 Mei 2018 disebutkan jumlah tersebut sekitar 3,7 persen PDB Indonesia.
Pastinya, kerugian ekonomi yang disebabkan kejahatan siber tersebut. Kita sebagai pemilik perusahaan, pemakai aplikasi harus memperbaiki barang maupun benda yang kita miliki karena sudah dirusak oleh virus akibat kejahatan siber. Mau tidak mau kita harus mengucurkan banyak uang untuk perbaikan maupun membeli barang baru karena yang lama sudah dirusak.
Kerugian lainnya pun dapat kita temukan saat data pribadi kita disalahgunakan untuk kepentingan oknum tertentu. Bisa dijual ke orang lain demi melakukan kejahatan baru.
Ada juga kerugian tidak langsung akibat hilangnya peluang, misalnya kehilangan pelanggan dan reputasi serta kehilangan pekerjaan.
Kejahatan itupun, sama halnya dengan pinjaman online yang sering juga memakan korban, dimana konsumennya ditawari peminjaman uang, setelah uang dipinjam, bunganya sangat besar, bahkan ada konsumen yang stress berat akibat tagihan-tagihan dari oknum pemberi pinjaman berupa teror-teror dan ancaman.
Belum lagi, kejahatan siber yang terjadi pada wartawan senior Ilham Bintang waktu lalu, dimana uang di rekeningnya raib habis dibobol pelaku kejahatan siber dengan mencuri data dari SIM card miliknya.
Semua itu adalah jenis kejahatan siber yang perlu kita antisipasi agar tidak merugikan secara materiil dan imateriil.
Mencari peluang
Di sinilah para pelaku kejahatan mencari peluang untuk menambah ekonomi mereka di tengah Pandemi Covid-19. Kita sudah tahu bahwa saat ini, perekonomian sedang kacau balau.Â