Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kejahatan Siber, Ancaman Selanjutnya di Tengah Pandemi Covid-19

24 April 2020   11:27 Diperbarui: 24 April 2020   11:46 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejahatan di masa Pandemi Covid-19 ini sudah sangat beragam. Ada kejahatan di jalanan seperti begal, curanmor, ada juga pencurian di minimarket serta yang paling hangat adalah kejahatan siber melalui aplikasi.

Sekarang, kita ditakutkan dengan kejahatan siber yang membuat kewaspadaan kita semakin bertambah. Sudah terlalu banyak keresahan-keresahan yang kita alami sehingga bertambah berat hidup yang kita jalani kini.

Tapi, bagaimanapun itu, tetaplah jangan berhenti menyerah pada keadaan dan selalu waspada dalam segala hal.

Waspada kejahatan siber

Kali ini, kita diingatkan untuk selalu waspada pada kejahatan siber yang kini mengancam. Tidak bisa lagi kita hanya fokus pada penyakit virus Corona, DBD, tetapi fokus pula terhadap ancaman yang tak kalah serius yaitu melalui siber ataupun teknologi.

Masyarakat perlu sadar bahwa kejahatan siber sekarang berasal dari aplikasi yang kita pakai saat ini. Banyak orang sekarang memakai aplikasi zoom untuk memudahkan percakapan jarak jauh baik di perusahaan, instansi negara, pribadi dan lainnya.

Harus diketahui bahwa diskusi virtual menggunakan aplikasi zoom yang diselenggarakan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) pada 16 April 2020 tiba-tiba terpotong karena munculnya video tidak senonoh di layar monitor peserta. 

Masyarakat Indonesia, instansi negara dan perusahaan perlu berhati-hati dalam menggunakan aplikasi zoom bombing. Perlu memperkuat kewaspadaan agar tidak merugikan.

Dilansir dari Kompas.id, 24/4/2020, Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Sumber dan Sandi Negara (BSSN) tercatat, sejak 1 Januari hingga 12 April, terjadi 88.414.296 serangan siber. Dalam rilis BSSN  pada 20 April disebutkan, puncak jumlah serangan terjadi pada 12 Maret mencapai 3.344.370 serangan.

Data ini mengajarkan kita dan pemerintah untuk tidak sembarangan menggunakan aplikasi. Pemerintah pun harus mencari solusi bagaimana agar kejahatan siber dengan mencuri data pribadi penggunanya dapat teratasi, sehingga keamanan kita berkomunikasi dengan aplikasi bisa berjalan lancar.

Kerugian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun