Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pernyataan Nadiem Makarim yang Membuat Kita Terkagum

14 Desember 2019   18:28 Diperbarui: 14 Desember 2019   18:27 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikbud Nadim Makarim menjelaskan arah kebijakan pendidikan Merdeka Belajar dalam Rapat Koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di Jakarta, Rabu (11/12/2019). (DOK. KEMENDIKBUD)

Mendikbud Nadiem Makarim membuat saya dan mungkin kita terkejut karena pernyataannya yang begitu mengesankan. Menteri milenials ini mengatakan bahwa prestasi siswa tidak bisa ditentukan melalui pilihan ganda seperti pelaksanaan UN yang telah berlangsung lama.

Dilansir dari mediaindonesia.com, 13/12/2019, Nadiem mengatakan UN yang berlangsung selama ini topiknya berdasarkan mata pelajaran, sehingga materi silabus masuk ke UN. Maka untuk mendapatkan nilai tertinggi adalah dengan menghafal.

Saya pribadi sepakat dengan Nadiem Makarim bahwa perlu perubahan bagi siswa di era yang semakin modern ini. Sekarang tantangan bangsa kita adalah radikalisme, hoaks dan ujaran kebencian semakin marak.

Jadi, untuk melawan itu perlu pemahaman, pendidikan dan pengajaran lebih terkait literasi, numerik dan pembinaan karakter.

Kalau hanya dari UN yang semuanya pilihan ganda, itu hanya sekedar soal, bukan menghapus paham Radikalisme, hoaks dan ujaran kebencian.

Tetapi bila pendidikan dititikberatkan pada literasi, numerik dan karakter, maka siswa akan lebih paham bagaimana untuk tidak terjebak dalam paham dan aksi kejahatan tersebut.

Siswa paham bahaya dari radikalisme, hoaks dan ujaran kebencian, sehingga mereka berani menolak karena tidak mau berurusan dengan hukum dan tindak kejahatan itu.

Begitulah pemahaman saya mengenai maksud mengganti pilihan ganda dalam UN dengan Asesmen Kompetensi Minimum.

Ada lagi pernyataan dari Nadiem yang saya suka ketika beliau mengatakan bahwa penilaian literasi bukan kemampuan membaca, tapi kemampuan memahami isi konten dari suatu bacaan dan menganalisa apa itu.

Memang begitulah tujuan dari literasi agar anak bangsa paham mana berita hoaks, mana ujaran kebencian dan paham Radikalisme ekstrem.

Dengan literasilah semua itu dapat ditangkis. Demikian pula dengan numerasi pun demikian. Anak lebih paham dalam proses menghitung secara luas serta konsep matematika yang tidak terlalu rumit pada masalah nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun