Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fadli Zon Sepakat dengan Jokowi Soal Penolakan Presiden Tiga Periode

3 Desember 2019   18:22 Diperbarui: 3 Desember 2019   18:25 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Fadli Zon, CNN Indonesia/Hesti Rika

Waktu lalu hangat diperbincangkan mengenai pemilu Presiden dan wakil Presiden dipilih oleh MPR. Kali ini, beredar juga isu Presiden tiga periode. Bagi saya pribadi mengomentari ini adalah bentuk dari proses rusaknya demokrasi andai itu benar terjadi.

Apa yang sudah kita sepakati sejak Indonesia masuk orde reformasi maka hal itu saja dipertahankan, bisa juga ditambahi asal tidak menghapus semangat reformasi.

Kalau Presiden dipilih kembali oleh MPR, maka kita sudah mundur ke belakang. Kita sudah sepakat bahwa demokrasi dikedepankan yaitu dengan pemilu langsung bukan melalui MPR.

Begitu juga masa jabatan Presiden bagi saya cukuplah 2 (dua) periode. Tak perlu lagi ditambahi karena itu hasil dari semangat reformasi kita. Isu penambahan jabatan Presiden jangan kita angkat-angkat lagi ke permukaan. Sudah tutup saja.

Dilansir dari CNN Indonesia.com, 3/12/2019, bahwa Fadli Zon berkata bahwa jadi dengan adanya pernyataan beliau yang menolak (masa jabatan presiden tiga periode) itu artinya ini adalah penutup dari diskursus wacana presiden tiga periode. Saya menghormati apa yang disampaikan Jokowi kata Fadli.

Kesepahaman ini bagi saya cukup indah. Karena biasanya Fadli Zon selalu berbeda pendapat dengan Presiden Jokowi. Entah mengapa, kali ini mereka sepaham. Tentu ini cukup indah dan bisa dipertahankan terus. Fadli Zon dapat mengeluarkan kritikan yang baik seperti ini. Tidak cenderung menyerang saja.

Untuk menambahkan komentar keduanya, saya juga sependapat. Karena terlalu berbahaya juga jika masa jabatan Presiden sangat panjang seperti tiga periode itu. Semakin panjang masa jabatan, biasanya akan menimbulkan pro kontra.

Tentu ada yang menolak karena jabatan Presiden tiga periode akan memunculkan kembali masa orde baru sewaktu Presiden Soeharto menjabat sebagai Presiden RI selama kurang lebih 32 tahun. Akan ada tindakan "otoriter" yang ditakutkan masyarakat.

Padahal, dengan masa jabatan Presiden dua periode selama ini saja masih menimbulkan gejolak masalah, sebab petahana dinilai memiliki banyak kekuasaan untuk menang kembali di Pilpres.

Karena itu pula, ada pandangan bahwa jabatan Presiden sebaiknya satu periode, cuma ditambahi menjabat selama 8 tahun atau 7 tahun, bukan 5 tahun lagi.

Oleh sebab itu, tak perlu lagi dilemparkan isu-isu Jabatan Presiden selama 3 periode. Sudah cukup dua periode saja karena itu sudah baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun