Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pro Kontra Posisi Jaksa Agung antara PDI-Perjuangan dan Nasdem

1 Agustus 2019   21:03 Diperbarui: 1 Agustus 2019   21:11 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)

Selain hangatnya bagi-bagi kursi di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin dan kursi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), yang tak kalah hangat pula adalah posisi Jaksa Agung yang juga menjadi incaran para partai politik.

Ada sedikit perbedaan pandangan mengenai posisi Jaksa Agung antar partai Nasdem dan PDI-Perjuangan. PDI-P menyatakan bahwa posisi Jaksa Agung mesti diberikan kepada internal institusi Kejaksaan Agung. Hal itu ditujukan untuk mendorong stabilitas dan penegakan hukum.

Sementara pihak partai Nasdem menyatakan mengincar atau melirik jatah kursi Jaksa Agung dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin 2019-2024. Sebelumnya, Jaksa Agung dijabat Mohammad Prasetyo yang merupakan mantan kader Partai Nasdem (cnnindonesia.com, 1/8/2019).

Kalau saya pribadi, itu adalah hak prerogatif dari Pak Jokowi sebagai presiden Indonesia. Kita berikan wewenang memilihnya kepada Pak Jokowi. Selain itu, saya juga berpendapat demi penegakan hukum, sependapat dengan PDI-P karena untuk demi penegakan hukum harusnya Jaksa Agungnya netral dan tidak masuk kedalam partai apapun.

Hal itu agar menjamin tidak adanya kepentingan dalam proses penegakan hukum tersebut. Celakanya, bila Jaksa Agung adalah mantan kader parpol, maka masih ada kesan menghormati mantan partainya. Sehingga ketika ada kepentingan politik, maka penegakan hukum akan lemah ataupun tumpul.

Kalau posisi Jaksa Agung berasal dari internal Jaksa Agung tersebut, maka kinerja Jaksa Agung lebih maksimal karena tidak adanya kepentingan apapun. Itulah yang kita mau dimana hukum tegak tanpa ada pilih kasih dan intervensi dari siapapun.

Namun, ini hanya pendapat saja, bukan kehendak saya dan PDI-P tentunya. Tinggal, semuanya kita serahkan kepada Pak Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan di republik ini. Semoga tidak ada polemik terkait kursi Jaksa Agung ini. Setiap parpol menerima segala keputusan dari Presiden sebagai pemegang palu kekuasaan.

Jangan sampai misalnya, kursi Jaksa Agung dari internal Kejaksaan, malah Nasdem "ngambek" atau merasa kecewa. Semoga tidak seperti itu. Bila sedari awal mendukung Jokowi karena kemampuan dan integritasnya, maka terima setiap keputusan yang ada.  

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun