Saya tertarik untuk mengulas sosok Nikita Mirzani yang merupakan artis sensasional masa kini. Terkait judul di atas, di satu sisi saya suka dan setuju dengan Nikita Mirzani saat beliau membela dan mendukung Fairuz A Rafiq terkait sindiran dan dugaan penghinaan terhadap perempuan yang dilayangkan mantan suaminya Galih Ginanjar di sebuah channel youtube Rey Utami dan Benua.
Saya senang bila sosok perempuan sekelas Nikita mau membela sesama jenisnya. Apalagi banyak perempuan pun tidak suka bila ada perilaku yang menyindir maupun menghina perempuan. Perempuan harus dilindungi dan dibela, kita sepakati hal tersebut.
Namun, sangat tidak menarik ketika dikabarkan dari Kompas.com, 6/7/2019) bahwa Nikita dianggap menyinggung dan menghina profesi pengacara di fitur instagram storynya. Nikita dituduh melontarkan kata-kata yang tidak pantas kepada tim pengacara yang membela Galih Ginanjar dalam kasus video "ikan asin".
Maka, di satu sisi saya tidak sepaham dan setuju bila Nikita Mirzani berkata demikian. Sebagai publik figur harusnya jadi contoh. Membela boleh saja, tetapi jangan lari atau melebar ke hal-hal yang tidak perlu. Ayo kita mainkan prosedur hukum yang ada terkait dugaan menghina dan menyindir Fairuz tersebut.
Nikita harusnya bijak dalam bertindak dan bersikap. Tidak asal nyeplos saja tanpa dipikirkan kata-kata yang baik dan bijak. Lakukanlah hal yang baik agar netizen dan masyarakat menganggap anda publik figur berkualitas.
Banyak publik figur yang berkualitas, tidak terlalu banyak cakap dan menyindir siapa saja yang menyerangnya. Tak perlu saya sebutkan artis atau publik figur tersebut. Banyak juga presenter maupun artis lainnya yang tidak terlalu banyak sensasi dan terus saja bekerja untuk kebutuhan hidup dan menambah kekayaannya. Itu bagus sekali menurut saya.
Jadi, harapannya, Nikita tidak seperti itu. Bersuaralah pada kebenaran, maka orang lain akan menyanjungmu. Jangan berkata menyimpang atau jorok atau kontroversial agar tidak banyak nyinyiran dan serangan terhadapmu. Semoga ini menjadi pelajaran berharga buat kita dan publik figur lainnya. Suarakanlah kebenaran dan tolak keangkara-murkaan.
Publik figur harus dicintai oleh banyak orang dan jadi contoh atau inspirasi bagi masyarakat untuk mengikuti jejaknya yang sukses, berwibawa dan baik kepada siapa saja.
