Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bubarnya Koalisi BPN, Keharusan atau Kesedihan?

28 Juni 2019   22:39 Diperbarui: 28 Juni 2019   23:27 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selesainya pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi kemarin, maka selesai juga koalisi BPN Prabowo-Sandi. Artinya, tepat pada hari ini pemberitaan menyebutkan bahwa koalisi BPN resmi bubar. Hal itu memang menjadi hak dari para koalisi yang tergabung dalam koalisi BPN. Mereka sudah memutuskan sesuatu yang baik buat mereka.

Berarti dengan pembubaran itu, yang terjadi koalisi yang tergabung didalam BPN bisa melirik ke partai pengusung petahana. Jangan-jangan dengan melirik ke kubu sebelah dapat rezeki nomplok. Hehehe. Artinya, dapat jabatan yang membanggakan dari petahana. Tidak masalah memang karena begitulah politik. Kepada siapa saja nyambung kok tanpa ada rasa takut mengungkapkan rasa.

Namun, timbul pertanyaan dalam benak saya, apakah pembubaran koalisi BPN Prabowo-Sandi merupakan keharusan atau kesedihan?. Saya menjawab adalah keharusan. Mengapa?. Hal itu karena Pilpres sudah selesai melalui putusan Mahkamah Konstitusi yang final dan mengikat. Semua pihak harus menerima putusan dengan lapang dada dan tidak ada gosip-gosip yang menjengkelkan.

Namanya negarawan, harus menerima putusan secara konstitusi. Segala cara sudah dilakukan, namun belum berhasil. Alhasil, mau tidak mau harus menerima putusan MK tersebut.

Tak masalah juga membubarkan koalisi dan itu diharuskan pula. Bubarnya BPN Prabowo bukanlah sebuah kesedihan, tetapi itu keharusan. Jadi, bagi pendukung dan relawan jangan menangis dengan pembubaran koalisi itu.

Terimalah setiap keputusan partai politik yang tergabung dalam koalisi BPN Prabowo-Sandi. Meskipun sebagian dari partai politik yang tergabung dalam BPN pindah ke lain hati, ya itu tidak jadi masalah. Tidak ada lagi kata loyalitas, karena semua sudah selesai. Ibarat sebuah perceraian, pihak suami dan istri boleh menikah lagi karena sudah ada putusan cerai menurut hukum positif.

Nah, kita sekarang menyaksikan, pihak partai politik pengusung Prabowo-Sandi yang mana, yang akan ikut dalam koalisi petahana yaitu Jokowi-Ma'ruf Amin. Kita akan melihat, mereka akan diterima koalisi TKN Jokowi atau ditolak. Ini akan menarik tentunya.

Apakah akan ada penolakan dari koalisi TKN Jokowi-Ma'ruf Amin atau tidak, maka mari kita saksikan. Mari kita lihat berita hangat yang akan memberitakan partai politik koalisi BPN Prabowo curi-curi hati Jokowi. Ini akan semakin menarik tentunya. Semoga diterima, kalaupun tidak, ya tidak masalah karena itu hak prerogatif Presiden.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun