Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Pertemuan Prabowo dan Jusuf Kalla

24 Mei 2019   23:54 Diperbarui: 24 Mei 2019   23:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagaimana diberitakan bahwa Wapres RI Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo Subianto bertemu diam-diam kemarin sore. Namun, pertemuan keduanya masih menyisahkan misteri. Baik JK maupun Prabowo, belum mengungkap secara langsung isi pertemuan ke publik (detik.com,24/5).

Kemungkinan, banyak yang bertanya-tanya mengapa melakukan pertemuan dengan sembunyi-sembunyi?. Apakah ada kerahasiaan yang dibicarakan antar kedua tokoh tersebut?. Bisa jadi itu yang terbesit dalam pikiran kita.

Namun apapun itu, saya pribadi rasional saja berpikir. Mencoba berpikir positif bahwa kedua tokoh tersebut tidak berdiskusi atau bercerita mengenai hal-hal yang negatif saat pemilu, tetapi bagaimana agar rakyat kembali rukun dan berdamai satu dengan lainnya.

Analisis saya, Pak Prabowo dan JK kemungkinan besar membicarakan bagaimana pertemuan antara Prabowo dan Jokowi digelar untuk menjalani silaturahmi dan berekonsiliasi antar kedua tokoh. Begitupun akan berimbas pada rekonsiliasi antar pendukung kedua kubu.

Pembicaraan antara Pak JK dan Prabowo adalah untuk mengencerkan suasana politik yang panas waktu lalu. Memang saatnya menyejukkan situasi agar kita juga mampu berdamai dan beraktivitas tanpa ada ketakutan dan ketidakamanan.

Saatnya bersatu

Tak perlu kita berpikiran negatif saat ini. Narasi kecurangan yang digaungkan waktu lalu tak usah jadi bahan gosipan kita. Siapapun yang kita pilih, mari hormati putusan KPU waktu lalu. Tak perlu berdebat mengenai kecurangan itu, tetapi tunggu saja hasil putusan Mahkamah Konstitusi.

Saatnya berpikir untuk bersatu. Kita sudah pecah waktu terjadi kerusuhan kemarin. Rakyat sudah memainkan otot dan tangan. Menggunakan cara-cara tak beradab untuk menghancurkan fasilitas dan keamanan rakyat. Beragam alat digunakan seperti petasan, batu, beling dan lain sebagainya. Ini sungguh melukai demokrasi dan persatuan.

Saatnya berpikir maju untuk persatuan. Merajut persatuan karena kemarin persatuan itu sudah putus. Kita harus mau dan tidak ada yang boleh menolak. Karena itu, saya meyakini pertemuan Pak JK dan Prabowo adalah untuk membicarakan masa depan Indonesia. Masa depan persatuan dan kesatuan bangsa. Maka, kita menunggu hasil dari pertemuan itu berupa berjumpanya Pak Jokowi dan Prabowo membicarakan mau dibawa kemana negara ini kedepan. Membicarakan program dan kebijakan yang pro kepada rakyat serta membicarakan bagaimana memutus kekerasan dan kericuhan.

Disaat yang genting dan memanas kemarin, memang saatnya berpikir rasional saja bagaimana agar kita dapat kembali bersatu seperti sediakala sebelum ada kontestasi pemilu ini. Sudah saatnya kita kembali bergandengan tangan karena pemilu sudah usai. Maka, rakyat dan pemerintah harus berusaha mempertemukan antar tokoh, masyarakat dan semua pihak merajut kembali persatuan.

Dan, itu sudah dilakukan oleh Pak JK, tinggal kita lihat saja bagaimana realita yang akan terjadi. Kita menunggu formula ampuh apa yang telah mereka diskusikan secara sembunyi-sembunyi waktu lalu. Harapannya ada zat bergizi yang mampu mempersatukan kita. Ada langkah riil yang mereka diskusikan agar tidak ada lagi kericuhan, kerusuhan dan pertengkaran antar massa dengan masyarakat dan pihak kepolisian.

Semoga saja, hal baik itu akan kita temukan secepatnya. Inti dari diskusi mereka dapat kita rasakan dan kita lihat serta mampu menghasilkan kekondusifan dan keamanan bagi negeri ini. Kita cinta negara ini dan akan selalu menjaga kedaulatan, keamanan dna kenyamanan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Salam Kompasianer!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun