Mohon tunggu...
Juanda
Juanda Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer Taruna

$alam Hati Gembira ...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

10 Cara Kembalikan Semangat Produktif

10 Juni 2019   20:40 Diperbarui: 10 Juni 2019   23:07 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Semangat itu sangat menentukan kreativitas seseorang dalam mengisi waktu yang tersedia."

Harmonisasi hidup manusia telah tertata, ada waktu istirahat dan bermain, sekolah atau kerja. Setiap enam hari beraktivitas (sekolah atau kerja), maka ada 1 hari istirahat. Perhitungan ini di luar jadwal libur umum, cuti bersama dan cuti pribadi. Jangankan berlibur lama, dalam keseharian jikalau virus kemalasan itu tiba, maka terasa berat untuk mengisi hidup secara produktif.

Apalagi jikalau mengalami liburan yang begitu panjang, maka pola hidup telah berubah drastis. Sebelumnya yang begitu sibuk dengan aneka tuntutan dan target, lalu tiba-tiba sirna semua. Bisa bangun tidur terlambat (molor/mbangkong), hingga berleha-leha untuk menghabiskan waktu sepanjang hari tanpa ada yang menekannya.

Di sisi lain ada yang mudik atau berlibur di tempat tertentu, yang mana akan membiasakan dengan susunan acara yang tidak seperti biasanya dalam kesehariannya. Hal ini tentu saja akan membentuk cara hidup yang berbeda pula dari biasanya.

Kemudian di saat tertentu, harus kembali pulang dan kembali kepada pola hidup atau kerja seperti biasanya. Hal ini tentu saja menjadi sebuah beban untuk yang bukan gila kerja (workaholic). Apalagi jika liburan itu melelahkan secara fisik, akan menjadi beban yang lebih lagi, seperti: mengalami kemacetan berjam-jam atau Jet Lag.

Di bawah ini ada 10 cara untuk mengembalikan semangat produktif, yang sebelumnya telah dimanjakan dengan pikiran dan tubuh yang relaks akibat liburan. Kesepuluh ini akan dipisah menjadi 2 bagian, yaitu yang berasal dari dalam diri dan dari luar diri, yaitu:

Dari Dalam Diri

Motivasi Diri. Obat lapar itu makan. Obat bodoh itu belajar. Tidak ada obat yang paling manjur untuk bisa melakukan sesuatu, jikalau kita tidak mau melakukannya.

Maka ketika pulang dari liburan dan itu terakhir untuk menikmati liburan, maka stres bisa mulai menyapa. Maka lawanlah stres atau kemalasan itu dengan memotivasi diri sendiri untuk persiapan kerja lagi.

Segarkan Diri. Biasa pulang setelah liburan lama, maka pikiran masih terikat atau terbayang-bayang dengan aktivitas sebelumnya itu. Di sinilah perlu segera untuk menyegarkan diri.

Contoh: kalau pulang bisa segera untuk beristirahat dengan meminum vitamin atau ramuan lainnya. Dan saat bangun pagi segera menyegarkan diri dengan senam dan mandi. 

Sadarkan Diri. Kemalasan memang sering masih menghantui tatkala telah berlibur lama. Maka perlu memikirkan bahwa liburan telah selesai. Dan perlu memikirkan kembali kepada pekerjaan yang telah menjadi tugasnya.

Jika tidak segera sadar, itu akan mengganggu gairah kerja. Ingat 6 hari lagi akan ada liburan lagi kok.

Siapkan Diri. Untuk menyemangati diri itu membutuhkan perjuangan. Maka bersiaplah untuk memutuskan tidak lagi mengenang nikmatnya liburan yang telah dinikmati. Menyiapkan diri dengan mulai memikirkan apa yang akan dikerjakan.

Dengan demikian, akan tahu langkah demi langkah yang mau dilakukan setelah ini.

Segera Lakukan. Berhenti sekadar menyiapkan, namun segera laksanakan apa yang mau dikerjakan. Biasa setelah liburan, maka sudah bingung apa yang mau dikerjakan. Segera lakukan apa yang bisa dilakukan untuk membiasakan dan membangkitkan semangat untuk bisa produktif lagi.

Dari Luar Diri

Menyemangati. Kekuatan motivasi dari diri itu memang penentu. Namun masih perlu bumbu-bumbu penyemangat dari luar dirinya. Jikalau lingkungannya tidak mendukung untuk semangat bekerja, maka akan tambah malas-malasan. Maka orang di sekitarnya perlu menyemangatinya untuk bersiap melakukan tugas dan tanggung jawab. 

Mendorong. Bukan cuma menyemangati, namun juga mendorong untuk untuk segera sadar, bahwa liburan telah selesai. Jika itu pasangan di rumah, maka perlu membantu menyiapkannya, supaya semangat menghadapi kerja lagi. Jika di kantor, bisa mendorong untuk melakukan tugas yang mestinya harus dikerjakan.

Menanyai. Di sini bukan saling bertukar cerita tentang liburannya masing-masing. Namun bertanya apa yang bisa dikerjakan, sehingga tidak akan menganggur (blank), tidak tahu apa yang mau dikerjakan. Di sini bisa terjadi interaksi sesama karyawan atau dengan pimpinan.

Mengingatkan. Dengan menyadarkan target yang sebelumnya telah disepakati, maka perlu bersegera untuk merealisasikannya. Namun jika telah tiba di kantor, maka teman sejawat bisa saling mengingatkan pekerjaan yang telah tertunda sebelum liburan.

Memaksa. Paksaan adalah sebuah cara ampuh untuk mengubah atau menggerakkan seseorang. Bahkan untuk menulis artikel, kalau tidak sedikit dipaksa, maka akan berhenti diide atau menulis tidak sampai selesai.

Dengan sentuhan paksaan saat baru masuk kerja setelah liburan akan menyentak untuk bisa mengerjakan tugas yang ada, sehingga akan tetap produktif.-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun