Mohon tunggu...
Juanda
Juanda Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer Taruna

$alam Hati Gembira ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

8 Motivasi Puasa

6 Mei 2019   09:14 Diperbarui: 6 Mei 2019   09:20 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thefitpharmacist.com.au

"Puasa bisa jadi pemicu dan pemacu jadi pribadi yang bermanfaat."

Bisa dipastikan bahwa semua agama atau keyakinan akan memiliki ajaran dan aturan tentang berpuasa. Mulai dari jadwal melakukannya, hingga persoalan jenis atau pantangan saat berpuasa. Ada yang tertulis jelas, namun ada yang bersifat lisan, yang ditradisikan turun-temurun ke setiap generasi penganutnya.

Meski demikian, yang perlu direnungkan juga, apakah arti berpuasa bagi pribadi lepas pribadi tersebut. Apakah manfaatnya? Ada 8 alasan kepentingan seseorang berpuasa. Mengingat ada orang yang hobi berpuasa, namun kehidupannya seperti orang yang tidak berpuasa atau tidak ada sesuatu yang terjadi, setelah jadwal puasa itu selesai, meski hanya sekadar perubahan dari karakternya.

Jika dikelompokkan akan ada 3 kelompok besar orang yang berpuasa, yaitu yang ada kaitannya dengan Sang Pencipta, diri sendiri dan berhubungan dengan pihak lain. Jika diperinci motivasi seseorang berpuasa, maka sebagai berikut: taat perintah agama atau keyakinan, dekat kepada Sang Pencipta, doa lebih tajam, sekadar ikut-ikutan, mengubah kebiasaan, melangsingkan tubuh, mencapai tujuan tertentu dan perintah ahli medis.

Ada 3 hal yang terkait dengan Sang Pencipta: Taat perintah agama atau keyakinan, seperti: merasa banyak dosa, kuatir hidupnya sial, takut tidak ke surga dan lainnya. Dekat kepada Sang Pencipta, seperti: sadar telah lama hidup jauh dari Tuhan, terlalu banyak berbuat dosa dan lainnya. Doa lebih tajam, seperti: bisa lebih menikmati waktu doa, supaya doanya mudah dikabulkan dan lainnya.

Ada 3 hal yang terkait dengan diri sendiri: Sekadar ikut-ikutan, seperti: diajak seseorang, dipaksa seseorang, tekanan lingkungan tertentu dan lainnya. Mengubah kebiasaan, seperti: memiliki sifat pemarah, menghentikan rokok, hobi masturbasi, terjerat narkoba dan lainnya. Melangsingkan tubuh, seperti: merasa bobot tubuh tidak ideal, sering diolok-olok atau di-bully, merasa tidak nyaman dengan penampilannya dan lainnya.  

Ada 2 hal yang terkait dengan pihak lain: Mencapai tujuan tertentu, seperti: mendapatkan jodoh, menjelang pernikahan, melamar jadi aparat negara, menggolkan sebuah proyek dan lainnya. Perintah ahli medis, seperti: menjelang pemeriksaan organ tubuh tertentu, terlalu gemuk (obesitas), menghadapi penyakit tetentu dan lainnya.

Puasa bukan hanya persoalan cepat selesainya melakukan ritual itu saja. Puasa perlu memiliki ukuran yang ditetapkan masing-masing pihak. Bukan hanya menyenangkan pihak lain semata. Mengingat perubahan hidup, berawal dari keputusan masing-masing pihak.

Kiranya dalam Bulan Ramadan yang mulia ini, maka pada saat pengumuman real count, semua bisa menahan diri dan nafsu, yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dan tentu saja tetap menjaganya pada bulan berikutnya.

Tidak ada yang tertangkap KPK, apalagi dalam bentuk OTT. Dan selepas bulan puasa juga tidak ada lagi. Kekerasan dalam rumah tangga atau perceraian perlu diminimalisir dengan belajar menahan hawa nafsu yang menghancurkan itu.  

Selamat berpuasa.

Mari kita saling menghormati.-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun