Sebab apa seseorang begitu gigih mendapatkan gelar S1 dengan toga yang menempel dikepalanya. Agaknya ada banyak alasan yang melatar belakangi hal tersebut. Salah satunya adalah tuntutan orangtua. Tak ayal banyak mahasiswa yang merasa tersiksa diperkuliahan karena jurusan yang Ia inginkan tak sesuai dengan apa yang Ia sukai. Lantas apa yang harus mereka (yang belum menginjak perkuliahan dan masih menempu sekolah menengah atas) lakukan?
Bisa saja melawan dengan kehendak orangtua dan memilih keputusannya sendiri. Hal lain ialah dengan mencoba menyukai apa yang diinginkan orangtua.
Pernyataan berbeda saya dapatkan ketika meminta saran pada salah seorang guru besar di kampus 'merah'. Ia mengungkapkan bahwa penting bagi mahasiswa untuk menyukai dan menyenangi jurusannya.Â
Tapi keinginan orangtua juga tak kalah pentingnya, nah dari dua perspektif  ini kita bisa mengambil jalan tengahnya yaitu dengan menyatukan persepsi anak dan orangtua sehingga mampu memutuskan dengan tepat.Â
Hasil dari tersebut dapat diperoleh dua kesimpulan, pertama Orangtua akan nurut dengan anaknya karena si anak memiliki kemampuan lobi yang mumpuni. Atau anak yang sangat menyayangi orangtuanya sehingga mengalah dan memilih keinginan orangtua, biasanya Ia yang memilih pilihan orangtua sering nonton ceramah tentang azab anak yang suka membangkang wkwkwkw.
Selama tak ada tumbal dalam keputusan ini, saya kira sah-sah saja. Maksud saya bukan tumbal nyawa om.
Kalau ada saran dari sobat Juan dari contoh kasus di atas, silahkan isi kolom komentarnya, atau ingin membagikan masalahnya dan ingin memperoleh solusi dari hasil diskusi kita di blog ini, silahkan  DM saya di ig : @juanoioi. Salam waras!