Mohon tunggu...
Juanda Astarani
Juanda Astarani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Logika dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masalah Produktivitas dan Proses Pendidikan yang Mendorong "Daya Cipta"

15 Juli 2018   23:00 Diperbarui: 15 Juli 2018   23:02 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di saat perekonomian Indonesia dirasa semakin menurun, salah satu hal yang disarankan oleh para ekonom adalah tingkatkan produktivitas. Saran ini merupakan saran yang paling umum dan dinilai sebagai solusi efektif. Tetapi saran ini terasa sulit untuk dijalankan di Negara dengan kondisi sumber daya manusia yang  tidak siap untuk menjadi produsen.

Menjadi produsen bukan merupakan proses instan. Produsen adalah mereka yang memiliki jiwa wirusaha yang terbentuk melalui proses pengembangan mental serta pengetahuan yang didapatkan baik melalui pendidikan maupun pengalaman.

Yang menjadi permasalahan di Indonesia adalah metode pendidikan, terutama pendidikan dasar yang tidak berupaya membentuk anak-anak Indonesia untuk menjadi Produsen.

Cukup banyak teori yang menjelasakan tentang tujuan proses belajar. Terlepas dari berbagai teori tentang pembelajaran, kita harus mampu melihat realita kondisi pendidikan di Indonesia dan melihat singkronisasi antara proses pembelajaran di sekolah dengan kemampuan proses belajar tersebut untuk mempersiapkan anak bangsa menghadapi berbagai tantangan kehidupan dunia.

Kita sudah harus mampu mendesain sistim pendidikan yang dapat menjadikan anak-anak Indonesia mampu menyelesaikan masalah di Negara ini termasuk masalah produktivitas.

Jumlah mata pelajaran yang sangat banyak yang harus dipelajari oleh siswa SD, SMP, dan SMA harus diseleksi kembali dan harus mampu untuk di sesuaikan dengan bakat anak serta mampu mengembangkan "daya cipta" para siswa.

Kunci dari produktivitas adalah "daya cipta", salah satu upaya untuk menumbuhkan daya cipta adalah melalui pendidikan. Saat ini spesialisasi harus sudah dimulai sejak dini, seorang siswa yang menyenangi fisika tidaklah harus dituntut mempelajari ilmu ekonomi sampai ber tahun-tahun, atau seorang siswa yang menyenangi ekonomi tidaklah harus dituntut untuk mempelajari biologi selama bertahun-tahun.

Proses pengenalan berbagai ilmu harus dilakukan secara sederhana dengan teknik yang menarik dan materi yang mudah dipahami serta pengajar yang mampu menjelaskan dengan metode yang baik dan mampu menyederhanakan kerumitan. 

Kombinasi antara kurikulum yang baik, metode belajar mengajar yang efektif dan efisien serta pengajar yang berkualitas diharapkan mampu menjadi pendongkrak penambahan kemampuan "Daya Cipta" sumber daya manusia Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun