Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Anda Suka Baca Buku Fisik atau Buku Digital?

2 Agustus 2021   00:15 Diperbarui: 3 Agustus 2021   02:03 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca buku (DragonImages via lifestyle.kompas.com)

Bayangkan kalau itu dicetak dalam bentuk buku fisik, mungkin itu akan memenuhi seluruh ruangan. Bahkan saya pastikan pasti membutuhkan rak buku untuk meletakkan semua ebook yang saya miliki di laptop ini. Jadi tidak membutuhkan banyak ruangan kan? 

Apalagi di era sekarang di mana penduduk semakin banyak, ukuran rumah makin lama makin kecil dan tidak seluas zaman dulu (dengan konteks di Indonesia yang sudah padat penduduknya ya). 

Di era sekarang, orang berusaha hidup makin minimalis agar tidak membuat ruangan di rumah atau kamar penuh dengan barang-barang yang tidak diperlukan.

Belum lagi bagi para aktivis lingkungan (saya bukan aktivis loh), tentu bakal lebih memilih menggunakan buku digital ini daripada pakai buku fisik. Biar bagaimanapun untuk mencetak buku fisik membutuhkan banyak kertas, sementara itu kertas berasal dari pohon. 

Berapa banyak pohon yang ditebang untuk akhirnya digunakan jadi bahan baku kertas dan jadi buku. Apalagi di era sekarang polusi udara semakin parah, tentu pohon-pohon harus dijaga keberadaannya dari penebangan yang tidak perlu agar bisa mengurangi polusi udara yang ada. 

Itu mungkin pemikiran para aktivis lingkungan, apalagi sekarang ini hutan-hutan makin mengecil digantikan oleh perumahan, pemukiman maupun kawasan industri. 

Hal ini otomatis membutuhkan banyak pohon untuk bisa mengimbangi polusi udara yang makin parah. Berbeda dengan buku digital yang hanya membutuhkan listrik. Listrik bisa didapatkan dari mana pun, tidak harus dari energi fosil. Sudah banyak pembangkit listrik yang dihasilkan dari berbagai energi terbarukan seperti energi surya, energi angin, maupun energi panas bumi. 

Di Eropa, mereka berhasil menggunakan hampir seluruh kebutuhan listrik mereka dari energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan daripada energi dari batu bara. 

Walau menurut saya pribadi tetap saja bikin listrik menjadi tinggi karena mau tidak mau saya harus menyalakan laptop maupun handphone untuk bisa mengakses buku digital tersebut.

Selain itu, punya ebook juga lebih untung karena tidak kemungkinan rusak tidak akan terjadi dalam waktu dekat. 

Saya menyimpan banyak ebook saya di google drive, jadi kalau ada perlu apa-apa tinggal akses ke drive saya, simpel kan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun