Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"No One's Perfect" Kisah Hidup Ototake, Penyandang Tetra Melia

26 Juli 2021   22:20 Diperbarui: 26 Juli 2021   22:44 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tua Oto mendidik dengan cara yang seperti anak pada umumnya. Mereka tidak membuat semacam pembedaan. Hal ini terlihat saat Oto ijin untuk bertamasya Bersama temannya pada saat kelas 7. Alih-alih orangtuanya melarang atau malah minta ikut. Jusru hal ini dimanfaatkan oleh orangtua Oto untuk pergi bertamasya ke Hongkong berdua. 

Hal yang aneh bukan? Kalau anaknya cacat, umumnya orangtua akan melarang dengan berbagai cara, atau mereka ingin ikut untuk menjaga anaknya. Tapi hal itu tidak ditemukan. Termasuk pada saat mereka sekolah di SD Yohga. Mereka mempercayakan semuanya kepada guru Oto, yaitu Sensei Ototake. Mereka tidak rewel sekolah  harus ini itu mengingat Oto terlahir berbeda dibanding anak yang lain.

Orang tua oto mendidik dengan pemikiran bahwa Oto harus bisa melakukan hal-hal yang sifatnya umum dan mereka tidak ingin Oto tumbuh menjadi pribadi yang minder karena kondisi fisiknya. Mereka bahkan termasuk percaya dengan Otochan. 

Hal itu terlihat saat Oto ingin kuliah di Waseda. Fokusnya di Waseda. Mereka sudah melakukan kontrak sewa apartemen yang dekat dengan Waseda.Kalau sampai gagal masuk Waseda, mereka dalam masalah besar secara finansial dan tempat tinggal. Padahal posisi Oto saat itu belum juga tes di waseda, masih semacam ikut program bimbel. Saya kalau jadi orangtuanya mungkin tidak akan berani mengambil risiko seperti itu. Atau mungkin justru tekanan seperti ini membuat seseorang, dalam hal ini Oto makin terpacu untuk bisa diterima di Waseda?

Sebagai pribadi yang penuh percaya diri dan sangat aktif, membuat Oto memiliki penggemar rahasia di kelas 9. Walaupun Oto tidak tahu siapa anak kelas 7 yang mengirimi surat cinta itu, tapi itu membuka persepsi saya di sisi lain . 

Seorang Oto yang memiliki cacat fisik seperti itu, ternyata tetap memiliki seorang idola. Bukankah umumnya di usia seperti itu, orang tertarik atau jatuh cinta atau cinta monyet karena fisiknya? Ternyata ada orang yang melihat dirinya dari kacamata yang lain, bukan karena fisiknya. Bayangkan, hal seperti ini kalau saya sih itu membangkitkan rasa percaya diri saya hahahaha.

Sesudah kehidupan di Waseda, kisahnya mulai tidak menarik sih, apa ya, bukan sesuatu yang wow. Walau ada prestasi prestasi lain sih, misalnya juara pidato dalam bahasa inggris, kemudian ikut menjadi semacam panitia festival gitu dan menjadi pembicara di depan publik , menjadi ketua komite abad 21 dan lain sebagainya, tapi bukan sesuatu yang perlu saya tulis disini, karena perjuangan dan pembentukan  karakter Otochan sangat terlihat menarik dari TK hingga memasuki perguruan tinggi saja. 

Saya sarankan kalian untuk membacanya, terutama bagi kalian yang merasa minder dengan diri kalian.Kalau Otochan yang cacat seperti ini saja sangat percaya diri dengan hidupnya, kenapa kalian para pemuda yang memiliki organ tubuh lengkap merasa hidupnya merana dan tersisih? Bangunnnnnnnn dan berjalanlah dengan sikap yang optimis menyongsong masa depan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun