Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Mata Pelajaran Sekolah Itu Penting

13 April 2018   15:05 Diperbarui: 13 April 2018   15:17 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pelajaran apa yang paling penting kira kira kalau di sekolah? Hal ini tiba tiba muncul dalam pikiran saya, saat sedang berbincang bincang dengan rekan sejawat dan masih mendengar ada pelajaran yang penting dan tidak penting. Hmmmm.  Saya jadi berpikir, apakah berarti mata pelajaran tertentu selalu ada yang jadi anak emas dan selalu ada yang jadi anak tiri.

Kalau dilihat dari jenis kesulitan, hampir semua siswa sepakat bahwa mata pelajaran yang penting  serta sampai harus ikut les privat adalah mata pelajaran MAFIA (matematika, fisika , kimia sementara pelajaran lain masih bisa diabaikan. Banyak siswa yang sampai harus les privat sepulang sekolah untuk bisa menguasai mata pelajaran ini.

Akibat mata pelajaran yang dianggap sukar ini, akhirnya juga selalu ada oknum oknum pendidik yang merasa bahwa mata pelajaran yang diajarnya lebih penting daripada yang lain. Karena merasa lebih penting (karena  lebih sukar mungkin) maka kadang secara tidak sadar muncul rasa sedikit kesombongan dalam diri mereka.

Hanya saja saat kita berhadapan dengan kurikulum di Indonesia, kita harus menyadari bahwa tidak ada pelajaran yang lebih penting daripada pelajaran yang lain. Semua pelajaran itu sama pentingnya . jika salah satu tidak lulus, ada peluang siswa yang bersangkutan tidak naik kelas. 

Kalau di era sebelumnya sih  batas mata pelajaran yang tidak tuntas adalah sebanyak tiga mata pelajaran. Jika sudah 3 mata pelajaran maka si anak dinyatakan tidak naik kelas. Mengenai Kriteria ketuntasan Mengajar (KKM) di setiap sekolah bisa jadi beda beda, namun yang terpenting bagaimana si anak harus bisa mencapai target yang ditentukan.

Nah, bukan berarti memang siswa mampu menguasai semua mata pelajaran yang diberikan. Dengan mata pelajaran lebih dari 10 , tentu saja ada yang menonjol dan ada yang tidak. Ini harus dijembatani, mungkin dengan bantuan dari sekolah dan orangtua murid agar siswa bisa lulus semua mata pelajaran.percuma jika siswa sangat unggul dalam satu mata pelajaran (misalnya matematika karena si anak memang bakatnya di sana) namun nilai yang lain ternyata jeblok. Maka harus mendapat penanganan.

Suka tidak suka mereka tetap harus belajar banyak mata pelajaran, walau harus diakui tidak semua ilmu yang mereka pelajari akan dipakai hingga dewasa. Mereka hanya akan terus mengingat materi materi yang relevan dengan pelajaran mereka. 

Ambil contoh, seorang pelukis mungkin tidak akan membutuhkan pelajaran fisika. Seorang desain visual mungkin tidak akan membutuhkan semua mata pelajaran biologi. 

Matematik bahkan saya pribadi tidak ingat apa yang saya pelajari waktu sma, algoritma, aljabar, peluang, statistic, semua sudah lupa. Saya hanya mengingat matematika terkait menambah, mengurangi, membagi dan mengalikan saja. Tidak semua materi pelajaran saya ingat, hanya mhal hal yang langsung berkaitan dengan hidup saya itu yang saya ingat.

Biarlah anak menyadari bahwa semua ilmu yang dipelajari di bangku sekolah memiliki manfaat dalam kehidupan mereka kelak, tidak hanya satu mata pelajaran tertentu saja, namun semua mata pelajaran, yang tentu saja langsung terkait dalam kehidupan mereka sehari hari. Apalagi setiap mata pelajaran memiliki ciri khas dan memberikan efek yang berbeda dalam hidup mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun