Mohon tunggu...
Jasmine Humaira
Jasmine Humaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswi

Mahasiswi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Budaya Organisasi

18 Agustus 2021   10:20 Diperbarui: 18 Agustus 2021   10:23 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Corporate culture and performance

Dalam sebuah organisasi maupun perusahaan pasti akan memiliki budaya organisasi yang berbeda-beda. Budaya organisasi sangat kuat karena mempengaruhi kinerja perusahaan menjadi lebih baik atau lebih buruk. Sebagian besar pemimpin sekarang memahami bahwa ketika budaya perusahaan sesuai dengan kebutuhan lingkungan eksternal dan strategi perusahaan, karyawan dapat menciptakan organisasi yang sulit dikalahkan.

Apa sih yang dimaksud dengan budaya?

Budaya dapat didefinisikan sebagai seperangkat nilai kunci, asumsi, pemahaman, dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada anggota baru sebagai hal yang benar. Jadi, budaya organisasi merupakan identitas bagi sebuah organisasi maupun perusahaan karena tiap-tiap organisasi maupun perusahaan memiliki budaya yang berbeda, maka dari itu perbedaan budaya organisasi mampu memberikan keragaman budaya yang akan memberi efek positif bagi organisasi atau bahkan sebaliknya akan memberikan dampak buruk terhadap organisas tersebut.

Baik atau buruknya budaya organisasi sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang ada didalam organisasi maupu perusahaan tersebut. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai kinerja yang baik sangat ditentukan oleh seorang pemimpin.

Mengapa budaya sangat penting?

Budaya memberikan karyawan rasa identitas organisasi dan menghasilkan komitmen untuk nilai-nilai tertentu dan cara melakukan sesuatu. Budaya memiliki dua fungsi penting dalam organisasi:

  1. Internal Integration, dimana dengan adanya budaya dapat membantu karyawan untuk mengembangkan identitas kolektif dan mengetahui bagaimana bekerja sama secara efektif Budaya yang memandu hubungan kerja sehari-hari dan menentukan bagaimana orang berkomunikasi dalam organisasi, perilaku apa yang dapat diterima atau tidak dapat diterima. Budaya dapat menanamkan seperangkat aturan tidak tertulis di dalam pikiran karyawan, yang bisa sangat kuat dalam menentukan perilaku, sehingga mempengaruhi kinerja organisasi.
  2. External Adaptation, dimana budaya juga menentukan bagaimana organisasi memenuhi tujuan dan berhubungan dengan pihak luar. Nilai budaya yang tepat dapat membantu organisasi merespon dengan cepat kebutuhan pelanggan atau gerakan pesaing. Budaya dapat mendorong komitmen karyawan terhadap tujuan inti organisasi, tujuan spesifiknya, dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan sebuah organisasi ataupun perusahaan.

Budaya organisasi dapat berpengaruh terhadap perilaku anggota dalam suatu organisasi. Culture Strength mengacu pada tingkat kesepakatan di antara karyawan tentang pentingnya nilai-nilai tertentu dan cara melakukan sesuatu. Hal ini secara langsung akan meningkatkan efektif atau tidaknya perncapaian tujuan organisasi, produktif atau tidaknya kinerja anggota yang ada dan tinggi atau rendahnya komitmen para anggota.

Budaya dapat dianggap sebagai responsif atau resisten. Seperti yang diilustrasikan dalam gambar dibawah ini:

Dimana, budaya perusahaan yang responsif memiliki nilai dan perilaku yang berbeda dari budaya yang resisten. Dalam budaya responsif, pemimpin memperhatikan pelanggan dan orang, proses, dan prosedur dalam organisasi yang membawa perubahan yang bermanfaat. Dalam budaya yang resisten, para pemimpin memperhatikan diri mereka sendiri atau proyek khusus mereka sendiri, dan nilai-nilai mereka cenderung mencegah pengambilan risiko dan perubahan. Dengan demikian, budaya yang kuat saja tidak cukup karena budaya yang tidak sehat dapat mendorong organisasi untuk bergerak dengan tegas ke arah yang salah. Budaya yang sehat membantu perusahaan merespons perubahan di lingkungan eksternal.

Sebuah budaya akan selalu ada dalam kehidupan bermasyarakat maupun berorganisasi. Dalam kehidupan bermasyarakat akan memiliki budaya yang khas, masing-masing masyarakat akan berbeda satu dan yang lain. Budaya dalam organisasi juga tidak jauh berbeda dengan budaya dalam bermasyarakat. Pengembangan budaya dalam sebuah organisasi akan memberikan identitas yang bertujuan untuk pembeda antara organisasi yang satu dengan yang lain.

Sumber: Daft,R.L (2018). The Leadership Experience. In marketing Management 7 edition

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun