Mungkin pada pembahasan masalah gender ini kita sering mencampuradukkan antara jenis kelamin dan gender, padahal sebenarnya antara gender dan jenis kelamin itu berbeda. Jenis kelamin adalah sesuatu yang ada dan dimiliki secara lahiriah, seperti laki-laki memiliki penis maka perempuan memiliki vagina. Apa sih yang membedakan antara laki-laki dan perempuan? Pada dasar nya tak ada yang membedakan antara laki-laki dan perempuan namun yang menbedakannya adalah perempuan mampu mengalami menstruasi, hamil, dan menyusui sedang kan laki-laki tidak.Â
Sementara itu gender adalah perbedaan peran, hak, kewajiban, kuasa, dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat.Jenis kelamin itu terbentuk sudah kodratnya atau alami, jika gender lebih terbentuk pada lingkungan sosial.
Pada zaman milenial ini sedang di hebohkan dengan konsep gender bender. Gender bender ini sendiri adalah orang yang membelokkan peran gender yang diharapkan, dan lawan dari konsep gender bender adalah gender biner, gender biner adalah konsep yang menyatakan bahwa di dunia ini terdiri dari 2 macam gender yaitu untuk laki-laki maskulin dan untuk perempuan feminim. Contoh umum gender biner sendiri seperti jika permepuan maka dia itu mengurusi rumah, memasak, mengurus anak dll. Jika laki-lai maka dia yang menafkahi anak dan istri serta melindungi keluarganya saat ada bahaya.Â
Contoh gender bender sendiri yaitu laki-laki yang suka menghias wajah nya dengan make up tipis, merapikan alis, dan merawat kuku, sementara yang perempuan akan tampil mengenakan rambut cepak atau pendek dengan percaya diri dan di tambah topi fedora jadi seorang gender bender akan berpenampilan melewati gendernya untuk menghancurkan batas-batas antara maskulin dan feminim.
Saat ini semakin banyak orang tua yang menerapkan pola asuh netral gender pada anak, mereka menyetarakan gender jadi orang tua disini tidak membedakan bahwa mobil-mobilan atau sepak bola adalah permainan untuk laki-laki dan boneka atau masak-masakan adalah permainan untuk perempuan. Orang tua lebih memilih mengenalkan semua jenis mainan kepada anak dan tidak membedakannya.
Sebaiknya sebagai orang tua itu memberikan pola asuh yang tidak memaksakan kehendak atau pemiiran kepada anak pastikan perkembangan dan perubahan anak atas dasar anak bukan orang tua. Apapun pilihan anak jangan halangi kebebasan ekspresi mereka serta bekali dengan pengetahuan yang cukup untuk menumbuhkan identitas diri yang kuat, dan pastikan anak juga mengerti konsekuensi apa saja yang akn mereka dapatkan atas setiap pilihan yang mereka ambil.