Mohon tunggu...
Joy Hutahaean
Joy Hutahaean Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/universitas mulawarman

futsal/hukum

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pertandingan Bola Memakan Korban Jiwa

3 Oktober 2022   21:39 Diperbarui: 3 Oktober 2022   21:46 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia sepak bola Indonesia tengah berduka, dalam hitungan hari saja 128 orang telah tewas atas tragedi kerusuhan di kandang nya arema malang Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang. Kericuhan ini terjadi pada Sabtu malam tanggal  (1/10/2022) usai laga pekan ke- 11 Liga 1 2022-2023 antar derbi Jawa Timur.

Pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya ini memicu terjadinya tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan. Diketahui dengan pasti bahwa tim sepak bola Arema FC merupakan rival Persebaya Surabaya. personil di lapangan pun masih mengumpulkan fakta-fakta dan bukti-bukti terkait tragedi yang merenggut banyak nyawa tersebut dan akan dilakukan investigasi lebih lanjut terhadap pelaku maupun para korban yang berjatuhan.

Untuk jumlah korban-korban pada saat ini masih kita cari tahu , yang sudah pasti sebanyak 129 orang. dan update terbaru korban telah bertambah sebanyak 174 orang Mudah-mudahan korban jangan bertambah lagi.

Kericuhan terjadi pada saat usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3. Pasukan Singo Edan harus terpaksa menerima kekalahan atas pasukan Marcelino Ferdinand dan kawan-kawan. Kericuhan tersebut bermula ketika suporter Arema tidak terima atas kekalahan tim unggulannya lalu suporter tersebut turun kelapangan mendatangi tim nya tersebut untuk memberikan kritikan.

lalu semua Suporter Arema memasuki area lapangan dengan sangat anarkis dan mengakibatkan para pemain Persebaya Surabaya meninggalkan lapangan dari Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan 4 mobil barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pendukungnya sendiri lantaran tidak terima atas kekalahan tersebut.

kronologi terjadi Pada mulanya para pemain tengah melakukan pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Pertandingan pun berjalan dengan aman dan lancar hingga kick off pukul 20.00 WIB.

Babak pertama selesai. Ada sedikit kericuhan yang terjadi 2 hingga 3 kali di tribun 12-13 dan segera diamankan oleh pihak keamanan. Babak kedua berlanjut, tim Persebaya Surabaya berhasil mencetak gol ketiganya melalui pemain asal Jepang, Sho Yamamoto. Hal ini mengakibatkan Arema FC tampil menggempur pertahanan tim bajul ijo namun tidak berhasil menciptakan gol hingga pertandingan berakhir.

Pelatih Arema FC dan jejeran manajer tim pun mendekati tribun timur dan meminta maaf kepada para suporter atas kekecewaan mereka. Di lain sisi, salah satu seorang suporter nekat menghampiri Sergio Silva dan Maringa dan terlihat sedang memberikan kritik kepada mereka.

Selain itu, beberapa oknum lain pun ikut masuk dan  meluapkan kekecewaan mereka. Terlihat pula John Alfarizie mencoba memberikan pengertian kepada mereka. Kekalahan Arema pada pertandingan kemarin merupakan sejarah baru selama 23 tahun Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri.

Beberapa oknum dari berbagai sisi stadion pun ikut masuk mengungkapkan kekecewaan mereka atas kekalahan tim singo edan. Mereka semakin banyak berdatangan dan semakin ricuh. Lemparan berbagai macam benda ke lapangan pun mereka lakukan. Para suporter semakin tidak terkendali meluapkan rasa kecewa mereka. Akhirnya para pemain Arema FC pun digiring menuju ruang ganti dengan kawalan pihak berwenang.

Setelah pemain memasuki ruang ganti, para suporter pun semakin ricuh dan banyak memasuki area lapangan. Pihak aparat pun menghalau tindakan para suporter dengan menembakkan gas air mata. Banyak suporter yang mengeluh sesak nafas hingga pingsan. Selain itu, pihak aparat juga melakukan tindakan yang menurut saya cukup sadis kepada salah satu suporter, yaitu dengan mementung suporter menggunakan tongkat panjang. Satu suporter dikeroyok aparat, dihantam tameng, dan tindak kekerasan lainnya.

Saat aparat tengah memukul mundur suporter dari sisi selatan, suporter dari sisi utara malah melakukan penyerangan terhadap aparat. Banyaknya suporter yang memasuki lapangan membuat kondisi semakin tidak kondusif. Silih berganti para suporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara.

Para suporter yang panik terkena gas air mata semakin ricuh dan mencari jalan keluar meninggalkan area tribun. Namun sayang, pintu keluar telah dipenuhi para suporter lain sehingga penuh dan sesak. Banyak ibu-ibu, orang tua, wanita, hingga anak kecil turut berdesakan mencari jalan keluar. Mereka banyak yang terinjak-injak karena pintu keluar dipenuhi para suporter dan mengakibatkan sesak dan macet. Di luar stadion pun banyak yang terkapar tak berdaya terkena gas air mata.

Sekitar pukul 22.30 masih banyak tindakan anarkis lainnya seperti pelemparan batu ke arah mobil aparat dan membakar mobil aparat yang salah satunya yaitu mobil K9. Satu lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.

Kondisi di luar stadion sudah sangat mencekam. Banyak suporter yang lemas bergelimpangan, tangis, teriakan wanita dan anak kecil memenuhi langit Kanjuruhan malam itu. Banyak benda-benda melayang seperti batu bata, batako, bambu, tongkat kayu, dll.

Korban meninggal sudah diserahkan kepada keluarga maupun pihak saudara yang bersangkutan. Sedangkan korban yang luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, RS Kanjuruhan, dan beberapa rumah sakit lain di Malang untuk manampung banyak nya korban jiwa dikarenakan rumah sakit di saiful anwal dan rumah sakit kanjuruhan tidak bisa menampung segitu banyak nya korban jiwa.

Dari markas besar FIFA,  Zrich, Swiss semua anggotanya mengibarkan bendera setengah tiang sebagai rasa prihatin atas tragedi di Kanjuruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun