SAJADAH
Terlipat empat kali saat tersimpan, melebar mamanjang saat digelar. Gambar Ka'bah menjadi tempat kepala bertumpu, juga sebagai tanda tempat suci untuk umat Islam beribadah. Ketika sembahyang selalu saja memperhatikan motifnya, membentuk pola sesuai imaji bisa bunga, cabang pohon, dua lengan berotot atau terkadang berbentuk persegi 4 dan 6, polkadot.
Pernah suatu ketika tidak ada sajadah kemudian sarung menjadi gantinya dan tetap memperhatikan motifnya, kotak-kotak pada sarung mengingatkan pada kemeja disebuah toko distro. Kondisi lainnya tidak memakai sajadah ataupun sarung, hanya lantai saat sujud terasa dingin dijidat dan hidung, apakah hanya ini yang terasa?. Fokus ibadah yg kurang ajar.
Ketebalan dan kelembutannya pun beragam terus dikembangkan dengan tujuan agar nyaman dan khusuk dalam beribadah. Tapi memang menyenangkan memperhatikan menariknya sebuah sajadah, hingga terlena berujung tak ada rasa khusuk dalam ibadah. Ternyata sulit sekali untuk bisa pernah khusuk, bahkan tanpa sajadah sekalipun. Sebagai insan mencoba untuk tidak menggunakan tabiat "menyalahkan" apa lagi menyalahkan benda mati "sajadah". Tidak pernah khusuk karena memang kualitas ibadah saya sangat mengkhawatirkan, tidak layak dibanggakan.