Mohon tunggu...
Joshua Christian
Joshua Christian Mohon Tunggu... Jurnalis - Hutajulu

Pecinta Liverpool dulu, kini dan yang akan datang

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Atlet Blind Judo Miftahul Janah Didiskualifikasi pada Asian Para Games 2018

9 Oktober 2018   10:10 Diperbarui: 9 Oktober 2018   10:22 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber foto: selidiki.com

                                                                                                                      

Atlet judo putri asal Indonesia Miftahul Jannah gagal bertanding melawan pejudo dari Mongolia,Oyun Gantulga di Asian Para Games 2018, Senin 8 Oktober 2018.

Penyebabnya adalah karena Miftahul menolak melepas jilbabnya, dan akhirnya memutuskan memilih mundur sehingga batal bertanding.

Aturan larangan memakai penutup kepala sebenarnya sudah disepakati dan diberlakukan  sejak awal tahun ini.

Dalam artikel 4 poin 4 pada peraturan wasit dari IJF (Federasi Internasional Judo) menyebutkan, setiap atlet tidak diperkenankan memakai penutup kepala, kecuali penutup kepala tersebut memang diharuskan karena pengobatan atau menutupi cedera.

Sementara itu, penanggung jawab tim Para Judo Indonesia, Ahmad Bahar mengaku tidak bisa berbuat banyak terhadap keputusan wasit yang mendiskualifikasi atletnya tersebut.

Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun juga secara langsung mengatakan pelatih judo atlet disabilitas Indonesia tidak mengetahui aturan tentang larangan penggunaan jilbab dalam pertandingan cabang judo tuna netra Asian Para Games 2018 sehingga Miftahul Jannah terdiskualifikasi.

"Pelatih judo kami tidak dapat berbahasa Inggris dan tidak tahu aturan larangan berjilbab ketika ada rapat delagasi teknis dari Komite Paralimpiade Asia. Dia juga tidak meminta tolong kepada sesama pelatih untuk menerjemahkan aturan itu. Prinsipnya dalam olahraga tidak ada diskriminasi," kata Senny dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (8/10), seperti dirilis oleh Mediaindonesia.com.

Kejadian ini tentunya sangat mengecewakan berbagai pihak termasuk dari sisi atlet yang bermain. Waktu, kerja keras dan tenaga yang sudah dikeluarkan demi bisa menjadi yang terbaik bisa dibilang terbuang sia-sia. Atlet asal Aceh berumur 21 tahun gagal bertanding di kejuaraan paragames terbesar di Asia tersebut. Tim judo Indonesia juga seharusnya sudah mengetahui aturan ini sejak awal.

 Jika larangan memakai jilbab sudah menjadi aturan baku dalam bertanding judo, kejadian diskualifikasi ini tentunya bisa dihindari dengan memberitahu Miftahul agar dia bisa memilih, atau dengan berat hati tidak diturunkan di ajang paragames tahun ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun