Mohon tunggu...
Joshua ArielRajagukguk
Joshua ArielRajagukguk Mohon Tunggu... Editor - STT HKBP PEMATANG SIANTAR

NEW MARVELOUS TEAM

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Agama terhadap Perkembangan Iptek

28 November 2019   00:45 Diperbarui: 22 Juni 2021   21:19 12273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Sikap Agama terhadap Perkembangan Iptek (unsplash/alex block)

Pengertian agama menurut kamus besar Bahasa Indonesia agama merupakan suatu kepercayaan kepada Tuhan yang maha Esa. Sedangkan, pengertian agama secara umum adalah suatu kepercayaan dan penyembahan terhadap kuasa dan kekuatan sesuatu yang luar biasa diluar diri manusia.

Manfaat dari agama terbilang tidak sedikit, diantaranya adalah agama dapat memberi kita tujuan atau tuntunan hidup, dikarenakan agama menuntut kita untuk beribadah, berbuat baik, dan mematuhi setiap hokum atau peraturan dalam agama yang dianut.

Yang kedua adalah dapat memberi kita jawaban atas pertanyaan yang tidak bisa dijawab pada umumnya, salah satunya yang paling sering ditanyakan adalah, pertanyaan "apa yang terjadi setelah kita meninggal?"

Kita tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut hanya dengan pengetahuan di dunia ini, dengan adanya agama pertanyaan tersebut mendapatkan jawaban bahwa jikalau kita menyebarkan kebaikan selama kita hidup, kita akan menuju sorga.

Tetapi sebaliknya, jika kita menyebarkan kebencian selama kita hidup, kita akan jatuh kedalam neraka. Yang ketiga, dengan adanya agama kita dapat mengenal hal yang baik dan yang mana yang tidak sesuai dengan aturan aturan dalam agama yang dianut. Aturan tersebut bertujuan agar manusia tidak merugikan diri sendiri, merugikan orang lain maupun mahluk hidup lain.

Baca juga : Perkembangan Iptek Tidak Berbanding Lurus dengan Perkembangan Peradaban

IPTEK merupakan ilmu yang mempelajari atau mendalami tentang teknologi. IPTEK merupakan hal yang sedang berkembang, terutama dalam era Revolusi Industri 4.0 ini yang dimana masyarakat dunia maupun Indonesia sudah banyak yang memakai teknologi untuk kegiatan sehari hari, tetapi IPTEK juga memiliki dampak negative yang dapat merugikan kehidupan manusia.

Di antaranya, IPTEK dapat merusak moral seseorang yang dimana konten konten yang berada didalam internet dapat merusak moral seseorang contohnya seperti Pornografi dan Cybercrime. Selanjutnya, IPTEK dapat membuat orang menjadi malas, hal tersebut dikarenakan dengan IPTEK segala hal yang ada di dunia ini terasa lebih mudah untuk didapatkan, tidak jarang ada orang yang menjadi malas dikarenakan adanya hal tersebut.

Tetapi di balik hal tersebut ada hal positif yang dapat kita dapatkan dari IPTEK yaitu, IPTEK dapat menyelesaikan pekerjaan kita menjadi lebih mudah, dengan adanya IPTEK kita dapat mencari informasi di dunia ini dengan cepat, dan dengan adanya IPTEK manusia dapat membawa dirinya menuju zaman yang lebih modern.

Agama dan IPTEK pada saat ini memiliki beberapa kemungkinan hubungan yang akan terjadi. Pertama Agama dan IPTEK bisa hidup berseberangan atau bertentangan, yang kedua Agama dan IPTEK dapat hidup bertentangan tetapi masih bisa hidup berdampingan secara damai, selanjutnya Agama dan IPTEK dapat hidup tanpa ada pertentangan,yang terakhir Agama dan IPTEK dapat hidup dengan saling mendukung satu sama lain yang dimana agama mendasari pengembangan IPTEK dan IPTEK mendasari penghayatan agama.

Baca juga : Pengaruh dan Perkembangan IPTEK di Masa Pandemi

Pola hubungan yang pertama itu adalah berseberangan atau bertentangan, yang maksudnya adalah IPTEK dan Agama saling tolak menolak. Karena, apa yang dianggap benar oleh agama, tidak dianggap benar oleh IPTEK, demikian juga sebaliknya. Pengembangan IPTEK akan menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran Agamanya dan pendalaman agama akan menjauhkan orang dari keyakinan dan kebenaran ilmu pengetahuan..

Orang yang ingin menekuni agama cenderung akan menjauhi perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Pola kehidupan seperti ini pernah terjadi pada zaman sebelumnya, yaitu pada zaman Galileo-Galilei, yang dimana galileo mempercayai bahwa dalam sistem semesta bumi mengitari matahari.

Sedangkan gereja pada masa itu mempercayai bahwa mataharilah yang mengitari bumi, dikarenakan hal tersebut Galileo dipersalahkan dan Galileo dihukum karena dianggap menyesatkan masyarakat.

Pola hubungan yang kedua merupakan pengembangan dari pola hubungan pertama. Ketika kebenaran akan IPTEK yang bertentangan dengan kebenaran agama tidak dapat disangkal sementara keyakinan akan agama masih kuat dihati, satu satunya jalannya adalah menerima kedua dengan anggapan bahwa keduanya mempunyai lingkup kebenarannya masing masing.

Di pola hubungan ini kebenaran agama benar benar dipisahkan dengan kebenaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Apabila konflik antar agama dan IPTEK terjadi, maka hal tersebut akan diselesaikan dengan menganggapnya dengan berada pada wilayah yang berbeda.

Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan IPTEK tidak dapat dikaitkan dengan penghayatan dan pengamalan agama dikarenakan kedua hal tersebut berada pada lingkup yang berbeda.

Secara individu maupun komunal, pengembangan yang terjadi di salah satu lingkup tersebut tidak akan mempengaruhi pengembangan lingkup yang lain. Pola hubungan ini biasanya terjadi pada masyarakat sekuler yang sudah terbiasa memisahkan urusan agama dan urusan negara atau masyarakat.

Pola yang ketiga merupakan pola yang netral, didalam hubungan ini, kebenaran agama dan kebenaran ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bertentang dan juga tidak mempengaruhi satu sama lain. Ajaran agama tidak bertentangan dengan IPTEK dan juga ajaran agama tidak dikaitkan dengan IPTEK sama sekali.

Di dalam masyarakat, penghayatan agama tidak mendorong orang lain untuk mengembangkan IPTEK dan mengembangkan IPTEK tidak mendorong orang untuk mendalami dan menghayati ajaran agama. Keadaan seperti ini biasanya terjadi pada masyarakat sekuler yang dimana masyarakat tersebut sudah terbiasa dengan pemisahan agama dan negara/masyarakat.

Baca juga : Strategi yang Digunakan Pelajar untuk Menghadapi Globalisasi dan Perkembangan IPTEK

Ketika agama bersinggungan dengan ilmu, persinggungan tidak banyak mempunyai dampak karena tampak aneh jika dikaitkan. Mungkin jika sesame individu memiliki dampak, tetapi secara komunal pola hubungan pola hubungan ini cenderung tidak menimbulkan dampak apa apa.

Agama dan keyakinan iman tidak perlu dipertentangkan dengan pengembangan IPTEK. Manusia beragama dan manusia IPTEK merupakan mahluk yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan, penghuni semesta ini. agama seharusnya memberikan pencerahan bagi pengembangan IPTEK untuk mengetahui keterbatasannya. 

Sebab, sehebat apapun manusia dan IPTEK yang dikembangkan , hal tersebut tidak dapat menguak semua misteri kehidupan dan alam semesta ini. kegagalan IPTEK untuk menjelaskan peristiwa kehidupan dan berbagai peristiwa alam semesta juga tidak perlu membuat manusia merasa pesimis terhadap hidup dan masa depannya. 

Manusia dapat belajar dari kegagalannya dan memaknai keterbatasannya untuk menegaskan bahwa ada kuasa Tuhan yang terlibat dalam sejarah hidup manusia. Dan di tengah perkembangan IPTEK agama justru ditantang menegaskan kekhasan refleksi dan sumbangannya bagi perkembangan peradaban umat manusia.

Kesadaran akan multidimensionalitas ini menyadarkan bahwa baik IPTEK maupun agama perlu terus menerus berdialog satu sama lain dan berdialog dengan kenteks hidup manusia serta kekuatan Tuhan yang membimbing manusia menuju perwujudan dirinya secara utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun