Mohon tunggu...
Joseph Prasetyo
Joseph Prasetyo Mohon Tunggu... Dokter - dr. Joseph Prasetyo

Dokter Umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Gejala dan Komplikasi Cedera Ligamen Sendi Lutut

22 September 2019   02:25 Diperbarui: 22 September 2019   02:29 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sendi lutut merupakan sendi terbesar pada tubuh yang menopang beban tubuh lebih berat dibandingkan dengan sendi lainnya. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, terdapat beberapa struktur yang menyusun sendi lutut, salah satunya ligamen. Struktur ini berfungsi untuk menjaga stabilitas sendi lutut. 

Ligamen merupakan pita jaringan dalam tubuh yang menghubungkan tulang dengan tulang. Terdapat beberapa ligamen utama di lutut, yaitu: Anterior cruciate ligament (ACL), Posterior cruciate ligament (PCL), Lateral collateral ligament (LCL), Medial collateral ligament (MCL), dan anterolateral ligament (ALL).  Ligamen-ligamen tersebut memiliki fungsi masing-masing yang berbeda sesuai dengan letak anatominya.

Ligamen sendi lutut dapat mengalami cedera apabila menerima beban yang berlebihan. Cedera ligamen dapat berupa peregangan, robek sebagian, atau robek total.  Kegiatan yang dapat menimbulkan cedera antara lain saat berolahraga, aktivitas fisik yang berat, atau kecelakaan. Mekanisme terjadinya cedera biasanya akibat perubahan arah mendadak saat berlari, berhenti mendadak, posisi mendarat saat melompat, atau benturan langsung pada sendi lutut. Ligamen yang paling sering mengalami cedera yaitu ligamen lutut bagian depan / ACL.

Cedera ligamen sendi lutut yang terjadi secara tiba-tiba (akut) dapat menimbulkan beberapa gejala mulai dari yang ringan sampai cukup berat. Pada saat kejadian, putusnya ligamen sendi lutut bisa dikenali dengan adanya bunyi "pop".  Bunyi tersebut biasanya terdengar apabila terjadi robekan ligamen. Setelah itu, lutut akan mengalami pembengkakan akibat proses peradangan atau perdarahan di dalam sendi. Keluhan nyeri biasanya muncul sesaat setelah kejadian dan dapat menetap untuk jangka waktu yang lama setiap sendi lutut di gerakkan. Robekan ligamen sebagian akan memberikan rasa nyeri yang luar biasa sementara pada robekan ligamen total kadang tidak memberikan rasa nyeri sama sekali. Cedera ligamen sendi lutut juga dapat menyebabkan keluhan sendi lutut yang tidak stabil. Instabilitas dapat berupa dua keadaan berikut, yaitu sendi terasa longgar (looseness) dan/atau sendi bergeser pada saat melakukan gerakan (giving-way)

Jika tidak segera ditangani, dampak cedera ligamen lutut ini dapat menjadi masalah jangka panjang. Lutut yang tidak stabil menyebabkan gesekan antar tulang pada sendi. Hal tersebut menimbulkan terjadinya kerusakan pada tulang rawan sendi lutut. Proses ini jika berlangsung terus menerus akan menjadi penyakit degeneratif pada sendi, yaitu osteoarthritis lutut. Penyakit ini ditandai dengan hilangnya ketebalan tulang rawan sendi dan munculnya tonjolan tulang abnormal pada sendi (osteofit) yang dapat membuat nyeri menetap dan fungsi sendi semakin memburuk. Sebagai contoh, ruptur total ACL akan menyebabkan osteoartritis dikemudian hari empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan ruptur sebagian.

Apabila mengalami cedera lutut saat sedang olahraga atau aktivitas lainnya, segera lakukan penanganan awal. Istirahatkan lutut untuk sementara waktu, kompres dengan air es, balut lutut yang cedera dengan perban elastis, dan posisikan lutut lebih tinggi saat sedang duduk atau berbaring. Periksakan diri ke dokter jika keluhan tidak segera membaik agar terhindar dari komplikasi lebih lanjut.

Referensi:

1. The American Academy of Orthopaedic Surgeons AAOS Orthoinfo Diseases & Conditions. Combined Knee Ligament Injuries. Available at https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/combined-knee-ligament-injuries/ .2014. Accessed: September 21, 2019.

2. Gianotti SM, Marshall SW, Hume PA, Bunt L. Incidence of anterior cruciate ligament injury and other knee ligament injuries: A national population-based study. J Sci Med Sport 2009;12:622--7. doi:10.1016/j.jsams.2008.07.005

3. Kakarlapudi TK, Bickerstaff DR. Knee instability: isolated and complex. West J Med 2001;174:266--72. doi:10.1136/bjsm.34.5.395-a

4. Delinc P, Ghafil D. Anterior cruciate ligament tears: Conservative or surgical treatment? A critical review of the literature. Knee Surgery, Sport Traumatol Arthrosc 2012;20:48--61. doi:10.1007/s0

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun