Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hadiah "Bintang Tujuh Bidadari" dari Observatorium Bosscha

12 Oktober 2020   23:46 Diperbarui: 13 Oktober 2020   00:38 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
e-card ucapan terima kasih dari Observatorium Bosscha ITB (Dokpri)

Gugus bintang ini beranggotakan sekitar 3.000 bintang yang terletak sekitar 444 tahun cahaya dari Bumi dan membentang selebar 13 tahun cahaya. Anggota-anggotanya bergerak bersama sebagai kelompok yang terikat gravitasi di ruang angkasa.

Mendengar informasi tentang bintang seperti kalimat di atas terkadang memang membuat kita terpana. Inilah yang membuat saya tidak mau ketinggalan mengikuti setiap seri PVLM ini karena selalu ada saja hal menarik tentang alam semesta yang disampaikan dan membuat saya terkagum-kagum.

Pleiades atau Lintang Kartika sebenarnya tidak termasuk ke dalam 88 rasi bintang yang disepakati oleh International Astronomical Union (IAU). Lintang Kartika lebih sering disebut sebagai asterisma, kumpulan bintang yang membentuk suatu pola tertentu.

Lintang Kartika berada di rasi Taurus. Kemunculannya di sebelah timur pada malam hari sering dikaitkan dengan pertanda akan masuknya musim penghujan di Indonesia.

Sesaat setelah malam datang, jika langit sedang cerah dan kita melihat ke arah barat, akan tampak serumpun bintang cukup redup pada ketinggian 15 derajat. Kumpulan bintang itu, dengan pengamatan teleskop kecil, akan terlihat seperti kumpulan permata biru yang cemerlang. Demikian penjelasan Widya Sawitar malam itu.

Sayangnya, saat webinar sedang berlangsung, kondisi langit di atas Observatorium Bosscha ITB tidak sedang dalam keadaan baik, sehingga malam itu Muhammad Yusuf tidak bisa mengajak peserta webinar mengamati secara langsung kondisi langit dengan teropong yang ada sebagaimana malam-malam biasanya.

Istilah bintang "tujuh bidadari" sejatinya mengacu pada Bintang Biduk atau rasi Ursa Mayor yang penggambarannya ada di relief Candi Borobudur.

Masyarakat Jawa menyebut bintang ini sebagai lintang kartika, dua kata yang memiliki makna sama, yaitu bintang. Penamaan itu menunjukkan pandangan istimewa orang Jawa terhadap gugus ini, yaitu menjadi "bintangnya bintang".

Tujuh bintang terang dalam gugus itu dianggap sebagai tujuh bidadari yang turun dari kahyangan untuk mandi di Bumi dalam legenda Jaka Tarub. Dalam Babad Tanah Jawi karya R Ng Yasadipura yang diterjemahkan Amir Rochkyatmo dkk (2004) disebutkan, satu bidadari yang akhirnya menjadi istri Jaka Tarub bernama Dewi Nawangwulan atau Dewi Ratna Juwita.

Kepada kompas.com, Widya pernah menceritakan bahwa lintang kartika juga menjadi ilham tari Bedhaya Ketawang. Bedhaya artinya tari, sedangkan ketawang berasal dari kata tawang yang berarti langit.

Tarian langit merupakan tari klasik dan sakral yang dibawakan oleh sembilan penari hanya pada saat upacara peringatan penobatan raja di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun