Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Kesaksian] Sembuh dari Covid-19 Setelah 35 Hari di ICU, 13 Kali Swab Test dan 62 Hari Perawatan

26 September 2020   06:06 Diperbarui: 6 April 2021   13:55 6416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak yang sempat terinfeksi Covid 19 foto bersama Tim Medis RS Siloam Kelapa Dua (Dokumen Pribadi)

Hari kedua di ruang ICU, kami kembali dihubungi oleh pihak RS. Mereka menginfokan bahwa saturasi oksigen bapak kembali turun di bawah 90%. Kondisi ini mengharuskan dokter mengatur mode pernafasan full dari bantuan mesin.

Selain itu, tim dokter juga berencana akan melakukan intubasi dan pemasangan CVC. Proses ini dilakukan dengan membuka jaringan kulit di sekitar leher untuk dimasukkan selang sebagai jalan memasukkan obat-obatan langsung ke pembuluh besar.

Tim dokter mengedukasi kami, ini dilakukan supaya proses pemberian nutrisi makanan dan obat-obatan bisa lebih efektif dan efisien dilakukan mengingat infus melalui jaringan vena sudah tidak maksimal dilakukan.

Namun, proses tindakan ini dapat berisiko pita suara bapak menjadi rusak dan fungsi kerja jantung menjadi terganggu. Mendengar itu pikiran kami makin berkecamuk tak karuan. Namun sekali lagi kami percaya bahwa inilah yang terbaik sambil terus berdoa tindakan intubasi ini akan berhasil dan resiko yang dikuatirkan tidak terjadi.

Puji Tuhan, setelah beberapa waktu proses itu dilakukan, kami kembali diinformasikan bahwa proses intubasi berhasil dan CVC berhasil dilakukan dengan baik. Selama pemasangan intubasi dan CVC, bapak diberikan morfin agar bisa beristirahat dengan baik.

Kami berpikir bahwa tindakan ini sangat sakit dirasakan oleh bapak sehingga tim dokter memutuskan memberikan morfin sebagai penenang untuk mengurangi pergerakan fisik.

Semua asupan nutrisi bapak diberikan lewat selang Intubasi dan CVC, sehingga mulut tidak lagi difungsikan untuk asupan makanan mengingat selang ventilator besar telah dimasukkan ke mulut menuju paru-paru untuk membantu pernafasan.

Pada hari kelima di ICU (08/04/2020), kami mendapatkan informasi hasil test swab pertama bapak telah keluar, dan hasilnya positif covid-19. Hari itu juga dokter menginformasikan bapak mengalami Aritmia, kondisi dimana detak jantungnya menjadi tidak stabil. Terkadang cepat, namun tiba-tiba bisa melambat.

Bapak sebelumnya tidak punya keluhan sakit jantung. Infeksi virus corona memang bisa menyerang organ-organ vital lainnya selain paru-paru. Inilah mengapa virus ini disebut memiliki seribu wajah, virus ini dapat menyerang semua organ penting tubuh sehingga tidak bekerja optimal.

Keesokan harinya (09/04/2020), bapak dijadwalkan test swab yang kedua. Hasil rontgen thorax hari itu terlihat mengalami perbaikan dari sebelumnya. Kabar itu sangat membuat kami bersyukur, karena hasil foto rontgen thorax sebelumnya sangat buruk. Paru-paru bapak terlihat sangat kabur, sepertinya virus tersebut sudah banyak menginfeksi.

Hari itu juga, sepupu yang selama ini mendampingi bapak ke RS test rapid di RSUD Pondok Gede. Hasil test tersebut menyimpulkan reaktif, dan mengharuskan ia segera diisolasi di RS rujukan covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun