Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dear Guru, Pahami 4 Kuadran PJJ Ini Sebelum Mengajar Daring

3 Agustus 2020   13:34 Diperbarui: 13 September 2020   15:36 4073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran jarak jauh| Sumber: Surabaya Tribunnews/ Sri Wahyunik

Ketika memahami terminologi pembelajaran jarak jauh, sebenarnya kita harusnya jelas terkait konsep 4 kuadran setting dalam belajar. Inilah yang kemudian dikembangkan sebagai desain sistem pembelajaran blended, yaitu pencampuran antara pembelajaran tradisional dengan mode sinkron dan asinkron.

Mode pembelajaran sinkron dapat dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu pembelajaran langsung (live synchronous) dan pembelajaran maya (virtual synchronous).

Pembelajaran langsung atau live synchronous merupakan pembelajaran di kelas, dimana guru dan siswa berinteraksi langsung secara tatap muka. Inilah model pembelajaran tradisional dimana guru dan siswa berada dalam satu dimensi ruang dan waktu. 

Mode kedua yaitu pembelajaran sinkron dengan memanfaatkan media online baik berupa audio conference, text-based conference atau video conference. Beberapa guru menggunakan jaringan radio sebagai media audio conference.

Guru juga dapat menggunakan salah satu platform yang mengakomodir kelas virtual seperti Google Classroom, Edmodo atau rumah belajar milik Kemendikbud.

Virtual classroom yang digunakan oleh guru harus didesain sedemikian rupa agar siswa-siswi betah berinteraksi disana sebagaimana mereka nyaman berada di kelas nyata.

Tentu saja guru harus menyediakan baik modul maupun penugasan yang sesederhana mungkin, mudah dimengerti dan sekaligus menantang siswa untuk menikmati proses pembelajaran.

Namun pilihan yang paling mudah tentu saja adalah menggunakan media berbasis teks seperti Whatsapp group, Telegram atau medsos chatting lainnya.

Media yang lebih atraktif tentu saja adalah video conference dengan menggunakan Zoom, Webex, Google Meet, atau Skype. Namun tentu saja media ini jika dikaji dari sisi biaya, membutuhkan budget yang cukup besar jika dibandingkan media lainnya.

Yang cukup menggelitik hati saya selama ini adalah, ada banyak guru yang getol dan kekeh menggunakan Zoom atau aplikasi vicon lainnya, namun hanya untuk sharing screen presentasi powerpoint dan dicatat oleh siswa. 

Kalau untuk keperluan itu, bukannya lebih efektif mengirimkan slide powerpoint ke WAG saja atau meminta siswa mempelajari buku teks pelajaran halaman tertentu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun