Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dear Guru, Pahami 4 Kuadran PJJ Ini Sebelum Mengajar Daring

3 Agustus 2020   13:34 Diperbarui: 13 September 2020   15:36 4073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran jarak jauh| Sumber: Surabaya Tribunnews/ Sri Wahyunik

Beberapa sekolah yang saya tahu, bersedia untuk mendampingi siswa siswi belajar secara tatap muka dengan jumlah terbatas dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.

www.chalk.com
www.chalk.com
Di sekolah tempat anak saya belajar misalnya, guru-guru tetap standby di sekolah dan siap mendampingi anak-anak untuk pembelajaran tatap muka langsung. 

Saya sebagai orangtua memilih untuk mengantarkan anak kami hanya satu kali dalam sepekan ke sekolah, itupun dengan durasi maksimal dua jam untuk belajar bersama gurunya sekaligus mengambil worksheet sebagai panduan aktivitas pembelajaran di rumah selama sepekan.

Setiap hari saat tidak hadir ke sekolah, dalam durasi maksimal satu jam, guru-guru secara bergantian bertemu secara daring dalam pembelajaran online menggunakan Zoom. 

Jika saya perhatikan, anak saya sangat menantikan pembelajaran lewat Zoom tersebut karena gurunya cukup kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran.

Beberapa keluarga yang benar-benar tidak dapat mendampingi anak-anak saat pembelajaran jarak jauh di rumah, memilih mengundang guru les sebagai pendamping. Namun tentu saja pilihan ini hanya mungkin dilakukan bagi keluarga yang tidak kesulitan secara ekonomi.

Sekali lagi saya sampaikan, sebenarnya jika semua kendala ini dikomunikasikan dengan baik kepada pihak sekolah, pasti ada jalan keluar, asal niatnya sama-sama baik demi anak-anak kita mendapatkan haknya mengenyam pendidikan yang berkualitas.

Sebagai seorang guru, kita tentu tidak boleh berpangku tangan dengan semua kendala yang ada. Jika sekolah telah mengupayakan segala cara, dan orangtua telah memberikan kontribusi yang cukup baik, maka selanjutnya adalah tugas guru mengoptimalkan strategi dalam pembelajaran jarak jauh ini.

Salah satu upaya yang tidak boleh dilupakan oleh guru adalah mendesain strategi PJJ yang seefektif dan seefisien mungkin. Guru tidak boleh terlalu yakin dengan satu strategi pembelajaran saja, dan menutup mata pada strategi atau inovasi lainnya. Kita harus selalu terbuka agar pembelajaran jarak jauh ini memberikan makna bagi anak-anak didik kita.

Jika saya perhatikan yang terjadi selama ini, guru cukup nyaman menggunakan salah satu platform saja. Menggunakan Zoom misalnya, maka hal itu seolah menjadi patern yang sulit diubah. 

Di awal-awal, pembelajaran dengan sistem meeting online ini memang terlihat menarik. Namun jika diperhatikan akhir-akhir ini, anak-anak mulai banyak yang bosan karena sudah tidak ada lagi yang menarik dari model pembelajaran model ini bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun