Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fenomena "Left Group" dan 5 Tips agar Tetap Akur di WAG

6 Juni 2020   21:00 Diperbarui: 7 Juni 2020   04:14 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pengguna WhatsApp (sumber: slashgear.com via kompas.com)

Kita juga perlu mengingat soal perbedaan tingkat pendidikan. Bagi yang berpendidikan lebih tinggi harus bisa sedikit merendah agar tidak menimbulkan gap yang terlalu lebar dalam berinteraksi. 

Demikian juga soal perbedaan profesi, jangan sampai menjadi pemicu perasaan rendah diri dari salah satu anggota grup terhadap anggota lainnya.

#2 Belajar untuk memaklumi

Di dalam WAG, kita juga sering menemukan orang-orang dengan berbagai sifat dan karakter. Ada yang senang bercanda dengan mengirimkan humor atau lucu-lucuan untuk meramaikan grup. 

Ada yang senang hal-hal serius seperti mengomentari isu-isu politik. Yang lainnya suka hal-hal religi dengan mengirimkan tulisan-tulisan renungan atau ceramah. Perbedaan seperti ini mungkin saja ada dalam satu WAG.

Setiap anggota grup harus belajar memaklumi setiap orang dengan ketertarikannya masing-masing. Sebagai salah satu anggota grup, kita tidak boleh me-vonis seseorang hanya karena postingannya tidak sejalan dengan minat kita. Setiap orang perlu memberikan kebebasan agar masing-masing anggota tidak merasa terkekang berada disana.

Kita juga perlu memaklumi tipe orang bermedsos. Ada yang sangat aktif dan suka membuat kegaduhan di grup. Beberapa memilih untuk menjadi silent reader. Itu adalah pilihan. Setiap orang tidak boleh memaksa yang lain untuk menjadi orang lain agar grup tetap menjadi media yang nyaman bagi semua orang.

#3 Stop posting dan forward info hoaks

Saat akan mengirimkan sesuatu di WAG, kita perlu berhati-hati dan bijak dalam melakukannya. Ada banyak hal yang beredar di medsos ternyata adalah info hoax yang belum tentu kebenarannya.

Tidak sedikit anggota grup yang senang me-forward info dari grup lainnya. Jika info-info ini adalah hal yang penting dan bisa dijamin kebenarannya, maka akan bermanfaat bagi semua anggota grup. Namun perlu waspada soal postingan yang belum tentu kebenarannya apalagi bersifat provokatif dan memecah belah.

Saat kita menerima satu informasi entah dari pencarian sendiri atau dapat dari WAG sebelah, perlu lebih dulu mengecek kebenarannya sebelum mengirim ulang ke grup lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun