Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Lagi-lagi Harimau Terkam Warga, Kembalikan Hutan sebagai Habitat Satwa Liar!

5 Juni 2020   00:39 Diperbarui: 5 Juni 2020   07:38 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi harimau (sumber: Indianexpress via kompas.com)

Harimau Sumatera juga kerap menjadi sasaran perburuan liar di hutan Riau. Gigi dan cakarnya sering dibuat rantai dan menjadi semacam jimat untuk praktik perdukunan. Masyarakat sering menyebut Harimau Sumatera sebagai "Nenek" untuk membuat kesan mistis terhadap sosoknya.

Bagian tubuhnya yang lain juga dikabarkan laku dengan nilai jual yang tinggi di pasar gelap. Biasanya untuk keperluan obat-obatan tradisional dan kulitnya banyak dijadikan sebagai dekorasi.

Kegiatan perburuan liar yang terus berlanjut menjadi salah satu faktor intensitas perjumpaan antara manusia dan Harimau Sumatera kerap terjadi. Harus ada upaya lebih intensif untuk menghentikan ini. Jika tidak Harimau Sumatera yang harus mati tertembak, maka manusia yang diterkam.

Kedua, hutan sebagai habitat bagi Harimau Sumatera terus berkurang.

Hutan adalah rumah bagi berbagai satwa liar, termasuk Harimau Sumatera. Namun seiring dengan perkembangan industri kelapa sawit di Riau, mendesak hutan untuk beralih fungsi sebagai area perkebunan.

Saat anda dalam perjalanan pesawat, beberapa menit sebelum mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, cobalah untuk memperhatikan ke bawah melalui jendela. Anda akan melihat hamparan luas yang hijau menyejukkan mata. Namun warna hijau itu bukan gambaran lebatnya hutan Riau, tetapi dari daun-daun pohon kelapa sawit yang luas membentang.

Dengan luas hutan yang makin sempit, wajar jika Harimau Sumatera kemudian harus sering berhadapan dengan manusia yang sebenarnya masuk ke dalam habitatnya. Tak terelakkan lagi, karena merasa terancam, Harimau Sumatera kemudian menyerang warga yang ketakutan dan lari membelakanginya.

Ketiga, persoalan kebakaran hutan yang sulit terselesaikan.

Faktor lain yang menyebabkan Harimau Sumatera terdesak keluar dari habitatnya adalah kebakaran hutan yang kerap terjadi di Riau. Bukan rahasia umum, hampir setiap tahun hutan Riau mengalami bencana kebakaran hebat.

Selain faktor perambahan hutan untuk keperluan perluasan perkebunan, tekstur tanah gambut sering menjadi penyebab meluasnya kebakaran hingga menyasar ke dalam hutan, terutama saat terjadi musim kemarau bulan juli hingga oktober.

Saat kebakaran hebat terjadi, sering terdengar binatang liar keluar dari hutan menuju sekitar pemukiman warga untuk menyelamatkan diri. Ini membuka peluang perjumpaan antara warga sekitar dan Harimau Sumatera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun