Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Hari Pentakosta dan Hari Lahir Pancasila dalam Satu Bingkai Kasih

30 Mei 2020   22:02 Diperbarui: 1 Juni 2020   23:02 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : parokistpaulusdepok.org

Tidak ada salahnya kita menegur orang-orang yang sering berpikir negatif, apalagi yang suka menebarkan ujaran kebencian. Tugas kita adalah menjadi penetral atas berita-berita negatif dan semua ujaran kebencian yang menimbulkan perselisihan.

Sedapat mungkin, kita memilih teman bergaul dan menghindari orang-orang yang demikian. Karena bagaimanapun juga, perkataan negatif yang sering kita dengar akan turut membawa energi negatif kepada kita.

1 Juni 2020, tepat 1 hari setelah hari Pentakosta, bangsa Indonesia akan merayakan hari lahir Pancasila. Kita bersyukur hidup di negara yang menjunjung tinggi nilai Ketuhanan, dimana hak-hak kita untuk beribadah dijamin dan dilindungi oleh negara sesuai dengan sila pertama Pancasila. 

Di hari Pentakosta ini dan dengan semangat memperingati hari lahir Pancasila, kita kembali diingatkan agar fokus pada tugas kita untuk menceritakan kabar baik sebagai wujud kasih kita kepada orang-orang di sekitar. Dan sebagai bagian dari bangsa yang menjunjung nilai Pancasila, tugas kita adalah menjaga kerukunan antar umat beragama dengan saling mengasihi.

Mari merayakan hari Pentakosta dan hari lahir Pancasila dalam 1 bingkai kasih. Mari terus memberitakan kabar baik sebagai saksi Kristus dan terus menebarkan kerukunan dan kasih sebagai bagian dari bangsa yang berPancasila di tengah situasi yang sulit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun