Mohon tunggu...
Joromualdes
Joromualdes Mohon Tunggu... Guru - An educator

Johanes Romualdes, B.Sc., S.Pd. Bachelor of Education from the University of Pelita Harapan (UPH). Bachelor of Science from Corban University, USA. Been teaching students for nearly 8 years. A grade-level supervisor for 4 years.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memimpin dan Belajar Lewat Dunia Virtual

28 September 2020   17:20 Diperbarui: 28 September 2020   17:26 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam pendidikan daring, tipe pembelajaran ini menguntungkan jika dilaksanakan saat jam belajar dan untuk kepentingan tugas yang instruksinya bersifat satu per satu kepada setiap siswa atau dalam kelompok kecil. Pembelajaran sinkron membuat siswa tetap konsisten dalam mengikuti jadwal sekolah yang diberikan. 

Selain itu, guru bisa secara langsung memberikan komentar atau umpan balik kepada siswa sehingga walaupun terjalin secara virtual, pembelajaran ini tetap berjalan seakan siswa sedang berada di kelas. Akan tetapi, butuh koneksi yang stabil untuk membuat tipe pembelajaran ini berjalan efektif. Semua siswa juga perlu memiliki perangkat mandiri yang terkoneksi internet. 

Hal ini sulit untuk diaplikasikan bagi siswa yanbg tinggal di daerah pedalaman. Terlebih, fitur pada video conference seperti kolom percakapan bisa disalahgunakan oleh siswa untuk memperbincangkan hal-hal diluar pembahasan topik. Dari sisi kesehatan, menatap layar perangkat cukup lama dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

Menurut EdGlossary (2013), pembelajaran asinkronis adalah istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan bentuk pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran yang tidak terjadi di tempat atau waktu yang sama. Tipe pembelajaran ini memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam urusan waktu bagi siswa untuk menyelesaikan tugas mereka. 

Siswa juga memiliki waktu yang cukup luang untuk berefleksi akan tugas mereka. Pembelajaran asinkronis cocok untuk setiap siswa karena tidak membutuhkan kecepatan internet sekuat dan sestabil dengan apa yang pembelajaran sinkron butuhkan. Dengan tipe belajar ini, siswa dapat mengatur kecepatan mereka sendiri dalam menyelesaikan asesmen yang diberikan. 

Sayangnya, siswa tidak bisa mendapatkan umpan balik dari guru mereka secara langsung. Ditambah lagi, guru tidak bisa melakukan pengawasan akan proses pengerjaan tugas yang dilakukan siswa, apakah itu murni hasil pemikiran siswa yang bersangkutan atau justru ada pihak ketiga yang mengerjakannya.

Berbicara perihal video conference, ada beberapa tips yang seharusnya kita patut harus lakukan dan persiapkan sebelum melakukannya. Pertama, kita harus perhatikan penampilan kita. Guru perlu memakai seragam sekolah saat rapat kerja walaupun mereka bekerja dari rumah. Siswa perlu memakai seragam sekolah yang lengkap saat pembelajaran berlangsung. 

Kedua, perhatikan jumlah partisipan disana. Lupakan tentang egoisme. Setiap orang perlu mengurangi tindakan interupsi saat pembelajaran atau rapat sedang berlangsung. Ketiga, pastikan informasi perihal link atau kode atau kata kunci harus kita persiapkan dengan lengkap sebelum kegiatan pembelajaran atau rapat dimulai. 

Guru bisa mengubah aturan perihal kolom percakapan pada platform yang digunakan untuk menghindari siswa membahas topik lain. Guru pun bisa mengatur kata kunci untuk menghindari kehadiran orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan rapat yang akan dilakukan. Keempat, perihal waktu pelaksanaan. 

Waktu paling efektif untuk mengadakan video conference adalah satu jam. Selebihnya, partisipan pasti akan merasa bosan. Untuk tipe pembelajaran asinkron, sangat disarankan bagi guru untuk memberikan video instruksi dengan durasi selama 5 hingga maksimal 10 menit. Kelima, guru perlu menyediakan formulir persetujuan bagi orangtua bahwa mereka setuju dengan pengadaan video conference dimana privasi siswa menjadi hal yang sensitif dan mudah untuk diketahui oleh khalayak.

Bagi para guru yang baru pertama kali untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara virtual, beberapa hal berikut ini patut untuk diperhatikan. Pertama, guru harus konsisten mengkomunikasikan apapun, baik tugas, jadwal pertemuan, ujian, atau pengumuman dari sekolah kepada murid dan guru secara jelas dan konsisten menggunakan satu media yang sama untuk mempermudah segala pihak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun