Mohon tunggu...
Emmanuel Jordy Kantona
Emmanuel Jordy Kantona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penggemar Anime dan Film.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Black Adam: Tema Anti-Imperialisme yang Kurang Dieksplorasi

23 Oktober 2022   13:40 Diperbarui: 23 Oktober 2022   19:15 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu ini, Black Adam jadi film andalan bioskop-bioskop dalam dan luar negeri. Menjadi film penyambung DC Universe dan dibintangi aktor papan atas Hollywood, Dwayne Johnson, Black Adam otomatis jadi sebuah film Box Office. Tapi, apakah film ini sebagus yang digembar-gemborkan?

Film ini bercerita soal Seth Adam yang bangun setelah terpenjara lebih dari 5000 tahun yang lalu di kota kuno Kahndaq karena menyalahgunakan kekuatannya. 

Di masa modern, Ia berusaha untuk membebaskan kota Kuno yang dikuasai oleh sekelompok tentara bayaran berkat dorongan seorang anak kecil dan juga ibunya yang juga ditarget oleh para penjahat karena sebuah artefak misterius. 

Namun, di tengah usahanya. Ia harus diganggu oleh kelompok superhero, Justice Society, yang beranggotakan Hawkman, Dr. Fate, Atom Smasher, dan Cyclone.

Tema Anti-Imperialisme yang Kurang Eksplorasi

Film ini memiliki tema anti-imperialisme dan kebebasan. Namun, sayangnya pesan tersebut kurang berkesan, karena penceritaan yang kurang bagus. 

Kondisi Kahndaq yang jadi setting film sangat minim sekali diceritakan. Bagaimana pengaruh dari Intergang yang menguasai Khandaq dan cara mereka tiba? Bagaimana Kondisi politik dan masyarakat Khandaq? Apa hubungan Intergang dengan Ishmael? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kurang terjawab dan kurang disorot, sehingga rasanya simpati penonton kurang  bisa dibangun terkait dengan tema pembebasan ini.

Durasi film lebih banyak dihabiskan dengan pengenalan karakter Justice Society daripada mengeksplorasi tema anti-imperialisme tersebut. Alih-alih menggunakan karakter-karakter superhero baru di Justice Society, sebenarnya para pembuat film bisa menyingkat waktu dengan menggunakan karakter yang sudah lebih dahulu dikenalkan di DCEU, seperti dengan anggota-anggota Justice League, Superman, Aquaman, Wonder Woman maupun Batman.

Meski begitu, perjalanan penerimaan diri dari karakter Black Adam untuk menjadi sosok anti-hero yang tidak ragu untuk melakukan kekerasan bisa dibilang cukup menarik. Posisi Black Adam yang memilih untuk berada di area abu-abu terus ditantang mulai dari kemunculan Justice Society yang tampil sebagai sosok ksatria berjubah putih hingga munculnya korban-korban yang tidak disengaja. 

Tema anti-hero seperti ini sendiri sudah dieksplor film-film soal anti-hero lain. Ingat film Deadpool? Konflik film Black Adam yang berurusan dengan Justice Society sekilas mirip sekali dengan konflik Deadpool dan Tim X-Man. Namun, tone yang dibawa berbeda sekali. Bisa dibilang film ini, memberi angin segar untuk film berkarakter anti-hero.

Selain itu, ada twist menarik juga soal latar belakang dari pilihan yang diambil oleh Black Adam ini yang pada akhirnya memberi penonton rasa simpati pada sosok Black Adam.

Karakter Tambahan dan Aspek Visual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun