Mohon tunggu...
Emmanuel Jordy Kantona
Emmanuel Jordy Kantona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penggemar Anime dan Film.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review (+Spoiler) Noktah Merah Perkawinan: Menikah Artinya Berkompromi

21 September 2022   00:12 Diperbarui: 21 September 2022   00:15 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

This movie is a masterpiece!

Film ini sama sekali bukan cerita roman post-marriage biasa yang memberi predikat "Antagonis" ke sosok pelakor dan pelaku perselingkuhan. Di sini, setiap karakter punya motif sendiri-sendiri yang dijelaskan dengan apik, dan bahkan banyak dari penonton yang mungkin bisa memaklumi sosok Yulinar yang dimainkan oleh Sheila Dara.

Sebenarnya yang sangat disayangkan adalah antusiasme masyarakat untuk film ini yang tidak begitu baik, bahkan, di kota asal penulis, film ini hanya ditayankan di satu bioskop saja padahal penulis menonton tidak sampai lima hari dari perilisan film ini di tanggal 15 September. Namun, apapun pendapat masyarakat tidak mengubah fakta bahwa film ini salah satu film terbaik yang pernah penulis tonton tahun ini dengan para pemain yang bisa memainkan dengan baik setiap karakter dan juga plot yang menarik.

Dalam film ini, kita dibuat menerka-nerka soal apa sih kebahagiaan dari pernikahan itu.  Apakah jika kita merasa tidak nyaman otomatis kita tidak bahagia? Atau apakah jika emosi kita terpenuhi kita langsung akan mendapat bahagiaan?  Dalam film ini, kita dipertunjukkan bahwa pernikahan itu merupakan hal yang penuh dengan banyak hal yang tidak mengenakkan dan setiap orang harus mau berkompromi atas arti kebahagiaan.

Penulis melihat konflik yang muncul sebagian besar hadir dikarenakan pengaruh pembagian peran gender. Karakter Priambodo yang tampak cuek dan juga berusaha tidak melibatkan Ambar dalam beberapa diskusi, sebenarnya merupakan jelmaan dari sifat maskulinitas lelaki pada umumnya yang cenderung harus menyelesaikan segala masalah sendiri.

Pengaruh jelmaan karakter feminine terlihat pada perangai sosok Ambar dan Yulinar yang keduanya mengedepankan emosi dan menggangap kebahagiaan hadir dari bentuk terpenuhinya emosi tersebut.  Yulinar terpengaruh dengan cepat dengan rasa cinta yang dirasakan secara sesaat. Sementara, Ambar denga mudanya menerima rasa putus asa setelah merasa tidak nyaman dengan hubungannya.

Secara singkat, film ini bercerita soal bagaimana ketiga karakter tersebut dapat berkompromi terhadap setiap karakter dirinya dan menemukan kebahagiaan dengan menundukkan tekanan karakter tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun