Dalam menulis, yang paling penting adalah  mengetahui terlebih dahulu apa yang hendak  ditulis. Bagi para pemula tidak perlu menulis sesuatu yang populer, tetapi tulislah sesuatu yang sederhana dan bisa menarik perhatian pembaca.
Terkadang orang malas menulis karena kegagalan yang pernah dialami sebelumnya. Ada pun orang sudah sering menulis, namun setelah itu berhenti menulis karena tulisannya tidak pernah dipublikasikan di media yang ia kirim.Â
Hal ini karena ada satu dua hal yang kurang dalam tulisan-tulisannya, seperti gaya bahasa, gaya penulisan dan lain sebagainya.Â
Menulis seharusnya sesuatu yang kita tahu dan mudah dimengerti, sehingga mudah untuk dijelaskan. Bila perlu tidak harus menulis hal-hal yang populer sekalipun kita mengetahui hal itu, karena bisa jadi sesuatu yang populer tersebut, dalam pengulasannya, kita tidak mampu menjelaskan secara baik, sehingga kualitas tulisan itu menjadi kurang.
Sementara itu, salah satu hal juga yang membuat orang malas untuk menulis adalah tidak adanya rasa cinta terhadap tulisan yang dibuatnya sendiri. Cintailah tulisanmu! Karena dia adalah bagian dari dirimu yang telah dituangkan dalam tulisan.Â
Ada pepatah mengatakan demikian: "orang tidak selamanya mengenal Anda karena kebaikan Anda, akan tetapi ada hal lain yang bisa membuat Anda terkenal dan dikenal, yaitu dengan tulisan-tulisan yang Anda buat atau ciptakan."
Saat itu saya disadarkan oleh ceramahnya Pak Sito yang dipenuhi dengan pengetahuan. Pengetahuan yang dibagikannya membangkitkan semangat dalam diri saya untuk kembali menulis.Â
Menulis adalah  pekerjaan sampingan dari Pak Sito, namun siapa sangka dia menjadi terkenal dan dikenal karena tulisannya itu. Dan baginya yang paling penting dalam hidup adalah mencintai tulisan kita sendiri.
 Menarik sekali ketika mendengar pengalaman menulis dari Pak Sito, di mana di tengah kesibukannya mengurus keluarga, beliau masih menyempatkan diri untuk menulis.
Banyak hal yang saya pelajari darinya dan yang paling penting adalah pantang mundur karena kegagalan, mencintai tulisan sendiri dan tetap semangat untuk menulis.Â
Terima kasih Pak Sito untuk kesempatan yang berharga ini . Terima kasih juga untuk sheringnya tadi, secara khususnya hidangan intelektual yang telah dibagikan. Semoga saya juga bisa menjadi seperti Anda kelak dan menjadi inspirator untuk orang banyak.