Mohon tunggu...
Jordan Benjamin Wijaya
Jordan Benjamin Wijaya Mohon Tunggu... Pelajar

Pelajar yang sedang duduk di bangku SMP, suka bermain sepak bola. Ia memiliki harapan untuk mendapatkan penghasilan dari artikel yang telah dibuat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Self Reward: Bentuk Cinta Diri atau Alasan Belanja Tanpa Rem?

29 Mei 2025   08:28 Diperbarui: 29 Mei 2025   08:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.beautynesia.id/life/sering-berkedok-self-reward-ini-5-jebakan-gaya-hidup-yang-kadang-bikin-dompetmu-menjerit/b-264988

Fenomena 'Self-Reward' di Era Sekarang

Di era sekarang, istilah self-reward makin sering terdengar. Self-reward adalah kebiasaan memberi hadiah kepada diri sendiri---bisa berupa barang, aktivitas favorit, atau sekadar waktu santai. Bentuknya beragam: beli kopi mahal sepulang kerja, check out keranjang Shopee setelah ujian, atau nonton drama seharian tanpa rasa bersalah.

"Capek kerja, check out dulu. Katanya self-reward." Tapi pertanyaannya: sampai kapan dompet sanggup bertahan?

Self-Reward sebagai Bentuk Self-Care

Self-reward yang sehat adalah cara menghargai diri sendiri setelah usaha atau pencapaian tertentu. Bentuknya bisa sederhana---makan enak setelah ujian, nonton film favorit setelah lembur, atau menikmati waktu me-time setelah hari yang melelahkan.

Secara psikologis, memberi penghargaan kecil seperti ini bisa memperkuat motivasi dan meningkatkan kesejahteraan mental. Selama dilakukan dengan sadar dan tidak berlebihan, self-reward bisa menjadi bentuk self-care yang positif.

Tanda-Tanda Kamu 'Self-Reward' yang Berlebihan

Ada kalanya self-reward berubah jadi kebiasaan konsumtif tanpa sadar. Coba cek, apakah kamu mengalami hal-hal berikut?

  • Lebih sering kasih 'reward' daripada benar-benar kerja keras.

  • Punya pola pikir: "Nggak butuh sih, tapi beli aja biar senang."

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun