Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Refleksi Hari Dongeng Sedunia, Menumbuhkembangkan Imajinasi dan Kearifan Melalui Dongeng

20 Maret 2025   21:04 Diperbarui: 20 Maret 2025   23:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendongeng(Unsplash/Ben Mullins)

Sejarah Hari Dongeng Sedunia

Sering menulis cerita anak baik fabel, cerita fantasi dan seluk beluk tentang cara penulisan cerita anak, maka bersamaan dengan Hari Dongeng Sedunia atau World Storytelling Day hari ini, saya mencoba memaparkan sedikit mengenai sejarah Hari Dongeng Sedunia. Peringatan yang mungkin jarang diketahui oleh khalayak ramai.

Sejak dahulu, dongeng selalu menghiasi masa kecil anak-anak yang penuh dengan keceriaan dan kegembiraan. Namun tanpa sengaja, anak-anak belajar banyak hal dari tokoh dan kejadian yang disajikan dalam dongeng. Tentu saja dongeng tak hanya dikenal di Indonesia. Di berbagai negara, dongeng juga disampaikan untuk pembentukan karakter anak.

Dari masa ke masa, pengaruh cerita dongeng semakin lekat hingga muncullah Hari Semua Pendongeng atau Alla Berttares Dag di Swedia, pada tahun 1991. Cakupan peringatan dari hari tersebut adalah untuk memperingati seni dongeng di sana. 

Dalam perkembangannya, peringatan ini menyebar ke negara lain, seperti Kanada, Australia dan berbagai negara di Eropa. Barulah pada tahun 2001 peringatan ini mulai menggunakan nama World Storytelling Day secara resmi.

Fenomena Keberadaan Dongeng Saat ini

Di berbagai komunitas atau website banyak yang berusaha untuk mengembangkan dongeng sebagai cara untuk mengembangkan imajinasi anak, sekaligus mengajarkan kearifan kepada mereka. Kelas Menulis tentang dongeng sering diadakan oleh komunitas yang memerhatikan keberlangsungan dongeng. Banyak orang yang mengikuti kegiatan tersebut. Teori dan praktik menulis pasti disampaikan pada kelas tersebut.

Bahkan secara resmi, kementerian pendidikan mengadakan perlombaan menulis dongeng. Hanya saja, karena kementerian pendidikan sedang menggalakkan program profil pelajar Pancasila, maka tema yang diambil juga meliputi enam dimensi profil pelajar Pancasila. 

Secara perorangan, banyak penulis yang menyempatkan untuk menulis dongeng. Target dari penulisan dongeng pun tidak lebih untuk membantu mengembangkan literasi para pelajar yang masih rendah.

Ilustrasi diolah dengan Canva. (Dokumentasi Pribadi)
Ilustrasi diolah dengan Canva. (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun