Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bulan Ramadan, Waktunya Meregulasi Emosi

13 Maret 2025   19:04 Diperbarui: 13 Maret 2025   19:08 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: okezone.com

Menyiapkan diri dalam menyambut bulan Ramadan, tentu tak melulu menyiapkan kesehatan fisik saja karena saat berpuasa mental seseorang pun diuji. Adapun kesehatan mental ini berhubungan dengan kelelahan otak dan jiwa karena rutinitas di mana kekuatan mental antara satu orang dengan orang lain itu sangat berbeda.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan lahir batin selama bulan Ramadan yaitu dengan mengelola emosi, tidur dan istirahat yang cukup, asupan makanan yang sehat, terhubung dengan lingkungan yang suportif, fokus beribadah, membatasi diri dalam menggunakan media sosial serta melakukan aktivitas ringan.

Seperti yang saya paparkan di depan bahwa kesehatan mental harus tetap kita upayakan, lebih-lebih di bulan suci ini. Bisa dikatakan, bulan Ramadan merupakan ajang untuk memperbaiki kesehatan mental seseorang. Dengan berpuasa, kita belajar mengontrol diri sendiri atau self-control. Kenapa demikian?

Bagi orang yang berpuasa, di saat merasakan lapar, haus disertai lelah, maka akan lebih mudah terpancing emosinya. Namun karena puasa itu lebih menekankan pada kemampuan menahan hawa nafsu maka kita harus bisa menaklukkannya. Kita harus belajar untuk bisa calm meski merasakan haus, lapar dan lelah.

Dari beberapa pemaparan ahli kejiwaan sendiri sering menyarankan agar kita tetap calm meski menghadapi pemicu emosi yaitu dengan regulasi emosi. Menurut dokter Ida Rochmawati, seorang psikiater, dari pemaparannya pada akun IG-nya mengatakan bahwa regulasi emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, mengelola dan mengekspresikan emosinya dengan cara yang sesuai dengan situasi.

Ada beberapa langkah untuk bisa meregulasi emosi diri. Langkahnya, pertama, kita harus bisa mengenali trigger atau pencetusnya. Jika kita menghadapi lingkungan maka akan ada respon dalam diri kita. Respon itu bisa baik, bisa juga respon jelek. Kalau kita sudah tahu dan menyadari respon kita dalam menghadapi lingkungan maka kita akan belajar mengendalikan diri, caranya bisa menghindari atau sikap lain. Sikap lain itu contohnya bersikap cuek sebagai respon dari trigger atau pencetus yang muncul.

Kedua mengatur napas sebelum merespon segala sesuatu. Dari kasus pertama tadi misalnya, kalau ternyata kita merespon lingkungan dengan jelek maka kita bisa menarik napas dalam, tahan beberapa detik dan buang perlahan. Jika langkah ini kurang efektif maka ubah posisi, misalnya tadinya duduk, maka kita bisa berdiri atau sebaliknya. Kemudian bisa kembali duduk lagi ketika belum bisa mengendalikan diri atas respon terhadap lingkungan.

Ketiga, bisa mengalihkan hal negatif ke hal positif dan fokus pada hal yang lebih meaningful. Langkah ketiga ini bisa dilakukan dengan refleksi diri, banyak berdzikir atau melakukan aktivitas lain yang menenangkan. 

Dengan beberapa langkah tadi, ada kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan suci Ramadan. Bahkan langkah ini juga bisa berlanjut di bulan-bulan berikutnya, tentu dengan komitmen kuat dari dalam diri.

___

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun