Jangan terlalu berharap kepada manusia, karena yang ada hanya akan muncul kekecewaan. Berharap lah kepada Allah saja. Kalimat bijak itu tentu sangat lekat di hati kita karena memang seperti itulah nyatanya.
Saya ingat, kejadian saat sahur, namun agak lupa tahunnya. Yang jelas kejadian ini sudah lama, di Ramadan beberapa tahun yang lalu.
Sebagaimana halnya pada rumah tangga lainnya, ujung tombak dalam hal sahur dan berbuka puasa adalah sosok emak-emak. Bahkan seorang lelaki yang sudah seharusnya menjadi penanggung jawab atas kenyamanan keluarga, dia tetaplah menjadi sosok yang lebih senang terima jadi.
Dia tidak menyadari bahwa terlalu berharap kepada istrinya untuk urusan sahur, bisa membuatnya bersahur hanya menggunakan lauk garam dan minum air putih.Â
Dalam kondisi lelah yang sangat, emak-emak yang memiliki balita tentu tenaganya sangat terkuras. Malam kurang tidur, mau merapel tidur saat siang juga tidak mungkin karena pekerjaan di rumah akan semakin banyak pada saat pagi hingga sore.
Kondisi lelah itu akan lebih terasa saat bulan Ramadan. Si balita bisa tidur hampir tengah malam. Sementara si emak-emak harus merapikan dapur. Piring, gelas dan perabot di dapur harus segera dibersihkan agar bisa dipergunakan saat sahur.
Setelah dapur bersih, urusan masih berlanjut dengan racik meracik sayuran yang akan dimasak untuk menu sahur. Tujuannya biar saat bangun tidur, si sayuran bisa langsung dieksekusi dan menu sahur bisa cepat dinikmati keluarga. Selesai meracik sayuran, si emak beristirahat. Sambil scroll HP, tak lupa menyetel alarm. Jangan salah dalam urusan alarm ini, saya pribadi menyetel alarm pada pukul 03.00, pukul 03.15, pukul 03.30, pukul 03.45 dan pukul 04.00 WIB.
Saya yakin, semua pembaca mengerti maksud setelan alarm seperti itu. Jika tak bangun pada pukul 03.00 maka masih ada kesempatan untuk bangun pada waktu-waktu yang sudah tersetel tadi.
Yang namanya orang kelelahan, saat mendengar suara alarm berbunyi, yang ada hanya mematikan alarm. Lanjut merem.
"Ah, masih jam tiga. Lima belas menit lagi bangunnya," gumam saya.