Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hati-hati, KDRT Dampaknya Panjang

8 Februari 2023   13:51 Diperbarui: 8 Februari 2023   13:55 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tintamuslimah

Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT sudah menjadi berita yang basi tetapi selalu ada. Itu bisa dialami siapa saja. Entah kaya-miskin, tanpa peduli profesinya bisa saja mengalami KDRT.

KDRT sendiri bisa saja dalam bentuk fisik maupun mental. Dalam bentuk fisik ditandai dengan luka, lebam pada bagian tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kekerasan seperti ini mudah dilihat, apalagi jika objek atau lukanya bisa dilihat pada bagian tubuh yang terbuka seperti wajah atau tangan.

Akan sulit diketahui jika kekerasan itu dialami secara mental. Tak ada orang yang bisa mengenali dengan mudah kekerasan dalam bentuk ini. Meski begitu, bagi si penderita tentu tersiksa, trauma, bahkan bisa depresi.

Pelakunya juga bisa jadi tak sadar kalau sudah melakukan kekerasan terhadap pasangannya karena lukanya tidak membekas secara fisik. Namun sebenarnya pelaku bisa memperhatikan beberapa tanda jika pasangan mengalami kekerasan mental.

Setiap pasangan suami-isteri harus membuka komunikasi yang baik agar tidak terjadi KDRT baik fisik maupun mental. Karena KDRT ini bisa memunculkan dampak negatif yang panjang bagi korbannya.

Saya menyimak salah satu edukasi dari Psikiater RSUD Wonosari Gunungkidul, dokter Ida Rochmawati. Dari dokter Ida saya mendapatkan pencerahan bahwa KDRT bisa menimbulkan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). 

Apa itu PTSD? PTSD adalah gangguan pasca trauma. Artinya gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang bersifat traumatis atau sangat tidak menyenangkan.

Adapun gejala stress pasca trauma antara lain flashback, hypervigilance, avoidance, pemikiran dan perasaan negatif serta perubahan suasana hati.

Pertama, flashback. Penderita akan mengalami gejala di mana kejadian atau peristiwanya sulit lepas dari ingatan. Bisa saja penderita mengalami mimpi berulang akan peristiwa tersebut.

Kedua, hypervigilance. Penderita mengalami kewaspadaan yang berlebihan. Kewaspadaan itu seakan-akan mengandung ancaman sehingga itu menghantui penderita setiap saat. Bahkan ancaman terus dirasakan oleh penderita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun