Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belum Ada Penggantinya

17 Desember 2022   22:02 Diperbarui: 17 Desember 2022   22:10 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kompas.com

"Mas, request lagu Pandangi Langit Malam ini ya!" Komentarku pada status kakak kelas saat SMA, mas Rangga. 

Status mas Rangga berupa video pendek saat menggitar dan menyanyikan lagu "My Love". Pada caption-nya ditulis, "yang mau request lagu, boleh japri".

Wah, kesempatan bagiku untuk request lagu pada sosok lelaki yang diam-diam mengisi hatiku. Yang kutahu, dia sudah memiliki calon isteri. Jadi, aku harus berlapang dada jika tak berjodoh dengannya.

Lagipula, kukira menjadi sahabatnya mungkin malah jadi jalan terbaik. Bukankah jodoh itu menjadi rahasia Ilahi?

**

"Oke, dik Vigi. Siap! Tapi nanti malam saja ya! Ini masih sibuk mengurusi pesanan catering".

Ah iya. Dia membuka usaha catering bersama calon isterinya. Usaha itu lumayan pesat perkembanganya. Rumah makan dengan menu makanan ndeso dirintis juga. Selain itu, dia menangani desa wisata.

Jadi, saat para pengunjung ke desa wisata itu, pasti mencicipi menu masakan di Rumah Makan miliknya. Kebetulan rumah makan berada di area desa wisata. Rumah Makan Zamzam. Itu yang kuingat.

Nama itu dipilih calon isterinya. Dengan harapan rezekinya mengalir dan barokah untuk keluarga dan para pegawainya, seperti halnya air Zamzam yang tak pernah habis meski banyak mengonsumsi. Begitu ceritanya. Keren 'kan?

Coba kalau misal sama aku, tak mungkin bisa membuka usaha. Kegiatanku saja kurang jelas. Hanya menulis, itupun tulisan receh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun