Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akhir Kisah Kita

27 November 2022   21:49 Diperbarui: 27 November 2022   22:33 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lho, apa salahnya kalau dia reunian sama teman-temannya?" Sandra menyela ceritaku.

"Aku nggak menghalanginya, Ndra. Nggak sama sekali. Tapi aku ingin dia meluangkan sedikit waktu untuk aku."

Kuceritakan pula kalau kau tak mau mengenalkanku dengan sahabat-sahabatnya. Seperti yang dilakukan sahabatmu kalau sudah punya gandengan.

"Nah, kan kamu kalau sahabat Aji ngenalin kekasihnya. Berarti dia pernah ngajak kamu. Gimana sih kamu ini, Rana?" 

"Aku tahunya dari story WhatsApp Aji, Ndra. Mereka foto bareng. Terus aku yang tanya, siapa perempuan yang berdiri atau duduk di samping temennya. Baru Aji cerita."

Sandra manggut-manggut saat mendengar ceritaku. Tapi tanggapan belum keluar dari mulutnya.

"Mungkin Aji ada pertimbangan sendiri, Rana. Coba dikomunikasikan. Pasti ada jalan untuk hubungan kalian," petuah bijak sahabatku itu.

Terus terang aku masih bingung untuk berkomunikasi denganmu. Telepon atau video call, sudah pasti harus menunggu waktu yang pas. Beruntung kalau kau mau mengangkat teleponku. Kalau tidak, nelangsanya aku.

***

"Pantas kau nggak mau menemuiku. Nggak menghubungiku. Ternyata kau malah ada hubungan dengan Sandra, Ji," aku bicara dengan fotomu yang kubingkai dan kupajang di dinding kamarku.

Tanpa sengaja, tadi siang aku melihat Sandra. Tak seperti biasanya Sandra pergi tanpa aku atau adiknya. Yang sangat mengejutkanku, kau menggandeng tangan Sandra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun