Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Mini | Masih Tentangnya

25 September 2022   07:41 Diperbarui: 25 September 2022   07:48 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Enam belas Maret, empat puluh tiga tahun lalu, dia terlahir di dunia. Kalau kamu ingat masa-masa hampaku di tahun 2006-2007an, pastilah tahu siapa yang kumaksud.

Sapaan khasku untuk dia, mungkin akan kau ingat seumur hidup. Juga dia. Pasti akan mengingatnya. 

Mengenalku, pastilah menjadikan hidupnya seperti mimpi buruk yang harus diakhiri. Aku yang dikenalnya sebagai seorang perempuan kuat dan tak mudah tergoda, ternyata memiliki sisi negatif. Tak sabaran. Aku berani meneriakinya saking aku merasa dipermainkan.

Kalau mengingat itu, rasanya aku malu, saligus kesal. Namun itu tak perlu disesali. Yang harus dilakukan instrospeksi diri. Ya, seperti statusnya di akun sosmednya yang kucari. Kalau dia bakal tak tahu, siapa nama asliku. Dia hanya tahu nama panggilanku saja.

"Intropeksi diri adalah perbuatan mulia. Dengan intropeksi diri sendiri, kita akan mawas diri dan akan menghargai orang lain di sekitar kita/lingkungan kita."

Status itu baru saja kuketahui malam ini. Entah kenapa status itu hampir sama atau intinya sama dengan prinsipku. Tentang mawas diri. 

Aku hanya bisa menduga, karena kami sama-sama melakukan kesalahan di masa lalu. Dan itu tak ingin terulang lagi, apapun alasannya. Introspeksi, introspeksi dan introspeksi.

Selain itu, aku menduga karena kami sama-sama lahir di bulan Maret. Sebuah kejutan kecil untukku malam ini. Kalau misal aku dan dia ditakdirkan bersama, pasti akan merayakan hari lahir di waktu yang bersamaan.

Ah, sudahlah!

Semua sudah berlalu. Kami sama-sama sudah bahagia. Itu hal terpenting. Kebersamaan dengannya tinggal kenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun