Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dendang Lagu

9 Agustus 2022   21:30 Diperbarui: 9 Agustus 2022   22:05 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: doktersehat.com

Dik Axxxku, buah hatiku

Apa kabarmu?

Semoga saja kau sehat-sehat selalu

Kukira aku belum lama mendendangkan lagu karanganku sendiri. Lagu Buah Hati. Sebuah lagu yang tak sengaja tercipta saat si sulung masih bayi. Lagu itu sering didendangkan juga oleh keponakanku ---yang masih balita--- pas mengajak ngobrol sulungku, dahulu. 

Karena sudah lebih dari tiga belas tahun, nada dan syair lainnya sudah terlupa. Kucoba mengingat-ingat, tak jua muncul dalam ingatanku. Hiks.

Aku pernah merekam dendangan lagu itu. Tapi entah tersimpan di mana. Jangan tanyakan kenapa tak kusimpan di google Drive. Pada masa itu belumlah ada!

Untuk menyimpan data saja masih menggunakan kaset CD atau komputer. Kepingan-kepingan kaset CD sudah jelas tak terawat. Tergores hingga tak terbaca oleh CPU. Atau kalau tidak, jika tersimpan di komputer malah rusak hardisknya.

Saat ini, saat sulungku tak berada di rumah karena berada di pondok pesantren, lagu itu muncul begitu saja. Tepatnya waktu aku menjemput si bungsu.

Sebenarnya tak cuma satu lagu itu yang tercipta secara asal. Ada lagu Ayunan, begitu aku memberinya judul.

Kuayun-ayun dengan pelan ayunanku

Agar ku tak jatuh, agar kutak nangis

Kuayun pelan.

Tentu kalian bisa menebak, bagaimana dan kenapa bisa ada syair lagu seperti itu. Pastinya waktu itu aku momong si sulung di ayunan. Sambil menyuapinya. 

Semua lagu itu masih kuperdengarkan ke anak kedua dan bungsuku. Namun tak bisa kucari nada yang pas. Kalau kalian tanyakan kenapa tak kutulis notasinya, jawabku, "aku buta notasi!"

Branjang, 9 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun