Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Bisakah Kau Menungguku?

28 Desember 2021   09:18 Diperbarui: 28 Desember 2021   09:30 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: ricakurniasih.gurusiana.id

Aku tak begitu paham dengan duniamu tetapi akan berusaha menyelami dan memahamimu. Kuharap kau pun begitu.

Membayangkan pertemuan kita nantinya membuatku berbunga-bunga. Sungguh, kau membuatku begitu menyayangimu.

Namun kini kusadari kalau seorang lelaki yang dipegang adalah omongannya. Itu kusadari saat aku kehilangan kepercayaanmu.

Entah aku salah ketik apa pada pesanku, hingga kau sangat kesal.

"Apa maksudmu? Emangnya aku ini apamu?"

Sebuah pertanyaan yang membuatku luka. Aku menangis dalam hati. Tak ingin kutunjukkan pada siapapun kalau aku patah hati. Bahkan kepada sahabatku pun, aku tak pernah bercerita perselisihan kita.

***

Menunggu memang melelahkan. Kusadar dan aku paham sepenuhnya. Kau lelah menghadapiku. Perempuan sepertimu menginginkan kepastian. 

Aku sendiri takkan rela kalau adik perempuanku dipermainkan siapapun. Akan kubuat perhitungan kalau ada lelaki yang berani menyakiti adikku.

Di balik rasa sakit hati, aku merasa tetap sayang padamu. Terkadang kupikirkan terus dirimu. Tetapi tak mungkin lagi untuk melanjutkan hubungan kita. Kuberharap luka hatiku lekas sembuh.

Kuhibur diriku bahwa ada yang lebih baik darimu, Dara. Kaupun bisa mendapatkan lelaki yang lebih baik daripada aku.  Terimakasih telah mengajariku arti sebuah komitmen atas ucapanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun