Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Hanya Kisahku

29 November 2021   08:09 Diperbarui: 29 November 2021   08:20 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: id.lovepik.com

"Pas neng sekolahan biyen Bu Mud kerep mbenakke agemanne. Gek ketok gedhi kae. Pirsane calon putrane kembar. Tapi ora ngira nek kembar telu." (Pas di sekolah dulu Bu Mud sering membenahi pakaiannya. Perutnya kelihatan besar. Beliau tahu kalau calon putranya itu kembar. Tapi nggak ngira kalau kembar tiga.)

***

Hari ini kudapatkan foto kliping, potongan berita tentangmu dan kelahiran si kembar tiga. Kuanggap itu sebuah kenangan bersejarah bagiku. Itu kiriman foto dari Lik Aswad yang menetap di Kalimantan. Kebetulan Lik Aswad menyimpannya.

Ada rasa haru kala membaca berita itu. Berita yang cukup singkat. Tanpa ada nama ketiga kembar itu. Cukup namamu dan lelakimu tercantum di sana. Kembar tigamu hanya dituliskan ciri kulit dan berat badan.

Aku, salah satu dari dua kembar yang masih hidup, dan memiliki tiga buah hati, merasakan bagaimana beratnya hamil dan bertaruh nyawa untuk melahirkan. Itupun hamil dan melahirkan satu bayi.

Sementara engkau hamil tiga bayi. Untuk bayinya saja sudah sepuluh kilogram. Alangkah beratnya bebanmu. Belum lagi perasaan saat merawat anak baik saat sehat maupun sakit.

Perjuanganmu pasti lebih berat. Kuyakin itu, ibu. Hanya doa yang bisa kukirimkan, semoga perjuanganmu berladang pahala dan kuburmu selalu dilapangkan. 

Branjang, 26 November 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun