Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mas Lurah, Aku dan Bapak

16 Oktober 2021   19:03 Diperbarui: 17 Oktober 2021   08:36 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat tahun lalu.

"Kowe mesti ora milih aku mau to, ndhuk?" ("Kamu pasti nggak milih aku kan, ndhuk?) Suara menggelegar itu terdengar di ruang tamu. Setelah pemilihan lurah di kalurahanku.

Bapakku yang sudah menjabat lurah selama satu periode, memang mencalonkan lagi. Sebenarnya ibu sudah mengarahkan agar bapak tak mencalonkan lagi. Namun, lagi-lagi keinginan bapak tak dapat dibendung.

Sementara aku punya keinginan bapak tak memikirkan banyak permasalahan gara-gara menjadi lurah. Dulu hampir saja bapak dipenjara karena dugaan penyelewengan anggaran desa. Itu membuatku trauma. Meski pada akhirnya dugaan itu tak terbukti.

Keinginanku itu sebenarnya juga memiliki alasan agar kekasihku bisa menjabat sebagai lurah. Dengan begitu hubungan kami yang sudah bertahun-tahun tak kunjung jelas restunya, bisa segera direstui. 

Setidaknya meski bapak tak lagi menjadi lurah, mantunyalah yang meneruskan perjuangan bapak. Karena memang banyak warga yang lebih condong memilih mas Wawan daripada bapak. Dilihatnya mas Wawan cakap dan jeli dalam melakukan berbagai usaha.

Dan ternyata mas Wawan bisa mengalahkan bapak dengan selisih suara yang tipis.

"Titenono ya, ndhuk. Arepo Wawan dadi lurah, ora bakalan bapak restui hubunganmu! Titik!" ("Kamu ingat baik-baik, ndhuk. Meski Wawan jadi lurah, bapak nggak bakal merestui hubungan kalian! Titik!")

***

Dan benar! Meski mas Wawan sudah dilantik menjadi lurah, kemarahan bapak selalu dilontarkan ke mas Wawan, pak lurah di kalurahanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun