Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perpustakaan Kampus dan Lapangan Sepakbola

26 Agustus 2021   13:58 Diperbarui: 26 Agustus 2021   14:02 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: klasiloka.kompas.id

Lekat di ingatanku, kita sering ke perpustakaan kampus saat jam kuliah kosong. Sekadar membaca novel atau mencari buku literatur untuk tugas kita. Di ruang baca. Ruang baca perpustakaan kebetulan bersebelahan dengan lapangan Fakultas Ilmu Keolahragaan. 

Di sela membaca, kita mengamati para mahasiswa program studi olahraga. Yang kuingat, mereka sering bermain sepakbola di bawah terik matahari.

Dari beberapa mahasiswa yang berolahraga itu ada sosok yang kamu kagumi. Aku tahu. Kamu memberitahukannya padaku.

Kita memperbincangkan sosok itu. Fathurrahman namanya. Sering kamu sapa Rahman. Kita memandangi Rahman dan teman-temannya. Sesaat lalu Rahman memandang ke arah jendela perpustakaan yang saat itu berupa jendela bening. Siapapun di dalamnya pasti terlihat.

Senyum Rahman yang manis membuatmu benar-benar fall in love. Aku mengambil kesimpulan kalau kamu ke perpustakaan kampus tujuan utamanya mau melihat Rahman. Mencari buku literatur untuk tugas hanya tujuan sampiran.

Buktinya kamu sering tak membaca buku dan mencatat kalimat yang akan menjadi kutipan di tugas makalah. Apalagi kalau tugasnya berkelompok atau berdua. Pasti kamu buru-buru menggamitku. Artinya aku harus sekelompok denganmu. Dengan begitu kamu bisa "titip nama" di makalah kelompok.

Ah...sudahlah. Kukira tak perlu kubahas lagi tentang hal itu. Apalagi membahas tentang Rahman. 

Namun kini kuingat lagi, saat kamu minta tolong diajari membuat tulisan yang bagus. Permintaanmu itu merupakan kali pertama kamu minta tolong setelah sekian puluh tahun tak bersua. Aku memang iseng mengunggah karya pertamaku di Facebook. 

"Kapan-kapan kita ke perpustakaan kampus yuk. Sambil melihat mahasiswa yang main bola," candaku saat membalas komentarmu.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun