Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pulang Bukan Untukku

20 Agustus 2021   06:50 Diperbarui: 20 Agustus 2021   07:06 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: diary.co.id

Kalau dikatakan dekat, kita memang dekat. Kita sering berkomunikasi meski hanya lewat pesan singkat pada jam-jam tertentu. Meski tak lama, namun kau telah menyemikan kuntum cinta di hatiku. 

Sesekali suaramu kudengar jika kau meneleponku. Tak karuan perasaan hatiku. Antara bahagia dan perasaan ragu hinggap di hatiku.

Aku merasa kita dekat tapi tak sepatah kata cinta terucap. Jauh dari semua itu. Seperti jauhnya jarak tempat kerjamu dan tempat kerjaku. Keraguan semakin menjadi. 

"Nanti lebaran haji aku pulang lho. Aku ke rumahmu ya," ucapmu suatu saat.

***

Hari demi hari kulalui tanpa ingin memikirkanmu. Tak selalu kupegang ponsel. Aku benar-benar ingin memastikan rasaku. 

Kalau sudah kulakukan seperti itu kau kembali intens menghubungiku. Kembali kurasa kalau kau jauh tetapi dekat di hati. Namamu begitu melekat di ingatan. Namun aku tak ingin berharap banyak dari hubungan kita. Keraguan tak bisa hilang dari hatiku.

Benar, Allah sesuai prasangka hambaNya. Ketidakyakinanku atas hubungan kita, berakhir duka di penghujung bulan Dzulhijjah. Di bulan Dzulhijjah atau bulan haji di lingkungan kita sering dimanfaatkan untuk acara walimahan atau pernikahan.

**

"Sekarang ada acara ngundhuh mantu di rumah pak Kirno, dik. Kamu nggak datang?" Sebuah kabar dan pertanyaan dari tetanggamu, yang juga temanku, membuat hancur hatiku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun