Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Senjata Membujuk Anak

13 Agustus 2021   13:53 Diperbarui: 14 Agustus 2021   08:22 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: fimela.com

Saya pernah mendapat kiriman chat dari salah satu orang tua yang mengatakan bahwa anaknya sekarang lebih tertib. Kenapa bisa begitu?

Ya seperti yang saya katakan bahwa guru adalah senjata sakti untuk menghadapi anak. Tak hanya di waktu modern ini. Bahkan sejak dulu, guru adalah sosok yang hampir dipastikan menjadi suri tauladan. Ucapan guru pasti diperhatikan anak.

Cerita lain dari ibu dari siswa yang membaca iqra'-nya belum lancar. Tadinya sudah masuk jilid 6 (jilid terakhir dan bisa lanjut membaca Alquran), sekarang si anak diturunkan ke jilid 5.

"Saya pingin anak saya lancar membacanya, Bu. Makanya saya bilang ke anak saya kalau Bu guru yang menyuruh untuk menurunkan ke jilid 5. Barulah anak saya nurut."

"Saya jadi senjata ya, Bu." Saya membalas chat si ibu tadi.

"Hehhe...iya, Bu. Maaf."

"Ya, nggak apa-apa. Yang penting ananda nanti lebih lancar membaca ketimbang cepet selesai iqra' jilid 6 tapi bacanya keliru." 

Pengalaman yang sama saat saya, yang notabene guru, dalam mendidik siswa. Ternyata bagi anak saya bukanlah guru. Marah sering dilampiaskan kepada saya saat dia kesulitan menulis huruf Hijaiyah. Maklum anak saya bersekolah di sekolah swasta Islam.

Ajian senjata saya ya hanya sedikit "membohongi" anak. 

"Bu guru tadi WA ibu, biar kamu segera menyelesaikan tugas. Temanmu yang lain sudah menyetorkan tugasnya."

Tentu saja saya tak menunjukkan WAnya karena memang tak ada WA dari guru yang memberikan tugas. Namun terkadang anak saya pingin juga membaca langsung chat dari gurunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun