**
Di hadapan penghulu, bapak dan saksi, kita menjalani prosesi sakral yang akan mensahkan kita sebagai pasangan suami-istri. Ada pakdhe, saksi dari pihak keluargaku dan mas Jarno dari pihak keluargamu.
Aku duduk di samping bapak yang belum lama menjalani operasi demi operasi. Operasi akibat kecelakaan di masa kecilnya. Dari cerita bapak, waktu itu bapak yang mau ujian SD terjatuh dari pohon kelapa.
Diawali dengan pengantar dari penghulu, bapak dan kamu berjabatan tangan. Bapak mengucapkan ijab lalu kau sambut dengan kabulnya. Alhamdulillah meski harus diulang sekali, kita telah sah menjadi pasangan suami-istri.
Kucium punggung tangan kananmu setelah kau serahkan mas kawin padaku. Seperangkat alat sholat.
***
Tiga belas tahun kemudian.
"Beb, shalat dulu. Aku dan anak-anak sudah shalat..."
Kamu cuek saja mendengar ucapanku, seperti biasa. Sebenarnya aku kangen shalat berjamaah denganmu. Tentu saja ditambah anak-anak kita.
"Mas..."Â
"Mmmm..."