Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ingin Menjadi Presiden

22 September 2020   14:31 Diperbarui: 22 September 2020   14:34 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai... Kenalkan, namaku Nabil. Aku adalah anak bungsu di keluargaku. Dua kakakku perempuan semua.

Seperti teman lainnya, aku mempunyai cita-cita. Ingin menjadi presiden! Sepertinya cita-cita itu terlalu tinggi. Tapi sejak aku TK sampai sekarang kelas III, cita-citaku belum berubah.

Tentu teman-teman heran ketika aku menceritakan cita-citaku itu. Ya... teman-temanku selalu berubah cita-citanya.

"Kenapa kamu nggak berubah sih cita-citanya?"

Aku tersenyum dan mengkhayal saat aku menjadi presiden nanti. Di khayalanku, Indonesia menjadi negara besar, semua orang sejahtera, tidak ada yang kesusahan seperti yang dialami teman-teman di seluruh Indonesia saat ini.

Aku ingin membahagiakan seluruh orang Indonesia!

**

"Kamu belajar yang rajin kalau kepingin menjadi presiden, le." Nasehat bapak sepulang sekolah.

Aku mengangguk pelan. 

Iya. Aku akan berusaha meraih cita-citaku yang tinggi itu. Semua orang kan punya cita-cita. Bebas! Selama cita-cita itu baik aku yakin akan didukung oleh keluarga.

Aku pernah melihat film dokumenter, zaman Presiden Soeharto, ketika anak ditanyai oleh pak presiden tentang cita-citanya, anak itu ingin menjadi presiden.

Oleh pak presiden waktu itu dijawab kalau di Indonesia hanya ada satu presiden. Aneh ya!

"Ya memang zaman dulu seperti itu, le. Nggak ada pemilihan presiden secara langsung."

"Maksud bapak?"

"Dulu presiden itu dipilih oleh wakil rakyat. Calonnya juga sedikit..."

Aku sedikit paham dan aku bersyukur karena anak-anak Indonesia boleh bercita-cita menjadi apa saja, termasuk menjadi presiden.

Dalam doaku, aku berharap bahwa cita-citaku bisa terwujud. Tentu aku selalu minta doa restu dari ibu dan bapakku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun